Saat hadir secara virtual dalam agenda Inspiring Talk 'Pemberdayaan UMKM, Produktif Di Masa Pandemi', Kamis (26/11/2020), Susi menceritakan masa pendidikannya yang tidak rampung hingga kisah jatuh bangunnya dalam menjalankan bisnis.
Susi mengaku tidak bahagia saat menjalani masa pendidikannya memasuki kelas 2 Sekolah Menengah Atas (SMA).
Akhirnya ia pun memutuskan untuk berhenti sekolah dan berencana untuk berdagang.
"Saya putusin untuk berhenti sekolah karena saya tidak happy saja, saya pribadi, bukan sekolahnya, sayanya yang tidak happy dengan diri saya, jadi saya putuskan untuk berhenti," ujar Susi, pada kesempatan tersebut.
Namun keputusannya itu membuat hubungannya dengan sang ayah menjadi 'dingin' karena 'putus komunikasi' hingga 2 tahun lamanya.
Saat itu Susi berencana untuk membuka usaha, tapi ia tidak memiliki modal dan berpikir bahwa tidak mungkin sang ayah mau membantunya karena ia sudah telanjur mengecewakan sang ayah.
Perempuan ini pun akhirnya menjual perhiasan yang ia punya dan mencoba mandiri, berdagang kecil-kecilan.
"Terus ya mau usaha, tapi waktu itu musuhan sama papa, dua tahun tidak berbicara, papa kecewa saya quit school (berhenti sekolah). Ya udah musuhan, gimana mau minta tolong, ada perhiasan jual saja buat dagang, prinsip saya ingin mandiri," jelas Susi.
Berbekal modal dari uang hasil jual perhiasan tersebut, Susi memulai usahanya dari nol.
Ia berjualan ikan yang dikirim dari Pangandaran ke beberapa daerah di Indonesia.
Komentar