GridPop.ID - Kisah asmara antara putra Presiden Jokowi, Kesang Pangarep dan Felicia Tissue belakangan memang sempat memanas.
Dilansir dari laman kompas.com, Kaesang Pangarep sendiri sempat menjelaskan bahwa hubungannya dengan Felicia sudah ingin diakhir sejak Januari 2021.
Saat mengutarakan keinginannya itu, Kaesang mengaku dapat caci maki yang sengaja diabaikannya.
"Aku sebenarnya sudah ngomong untuk mengakhiri hubungan ini di pertengahan bulan Januari. Dan di waktu itu juga aku dimaki-maki tapi yowis lah, aku diam saja," ucapnya.
Setelah lama bungkam, baru-baru ini felicia Tissue muncul dan mengklarifikasi tentang hubungannya dengan sang mantan kekasih yakni Kaesang Pangarep.
Dilansir dari tribunseleb.com, Kali ini Felicia Tissue menceritakan saat dirinya mengalami "ghosting".
Berbagai macam cara telah dilakukan Felicia Tissue untuk mendapatkan informasi putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menjalin asmara selama 5 tahun, Felicia dan Kaesang nyatanya telah memiliki kedekatan dengan masing-masing keluarga.
Merasa ada kedekatan hingga sampai ke keluarga, Felicia pun mencari tahu terkait mantan pacarnya tersebut yang tiba-tiba menghilang ke pihak keluarga.
Bahkan, Felicia Tissue menghubungi ibu Negara, Iriana Jokowi.
Apa respon nenek Jan Ethes ini?
Ternyata kata Felicia Tissue, upayanya ini gagal, karena tidak ada jawaban, bahkan Iriana Jokowi disbeutnya mengganti nomer ponselnya.
"Sempat menghubungi Ibu Iriana, namun tidak mendapat jawaban, tiba-tiba Ibu Iriana mengganti nomor ponselnya," katanya dikutip Tribunnews.com, dari kanal YouTube miliknya, Kamis (27/5/2021).
Selain hal itu, ia sempat menulis surat untuk dikirimkan ke Indonesia dari Singapura dengan isi surat permintaan penyelesaian secara kekeluargaan.
Namun tak ada respon sedikitpun.
Tulis Surat hingga Sang Nenek Pergi ke Istana Bogor
Menurut Felicia Tissue, upayanya mencari kejelasan pun tak putus sampai Iriana.
Ia bahkan menulis surat yang ditulisnya langsung dari Singapura ke Indonesia.
"Dalam keadaan pedih, saya berusaha menegarkan diri dengan menulis tangan surat dari Singapura ke Indonesia kepada Bapak Joko Widodo sekeluarga dan isi suratnya penyelesaian secara keleluargaan karena dampaknya sangat berat bagi saya apabila tidak ada penjelasan dan penyelesaian," ujarnya.
Dalam keadaan kebingungan tanpa adanya respon, nenek Felicia Tissue yang juga ingin mencari jawaban kepada keluarga Jokowi mendatangi Istana Kepresidenan Bogor untuk mencari kejalasan.
Namun dengan berlapis-lapis pertahanan yang ada membuatnya menerima semuanya dengan tangan kosong atas hasil jerih payahnya tersebut.
"Nenek saya mengkhawatirkan saya, dan menempuh perjalanan ke Istana Bogor untuk mencari tahu apa yang terjadi. Sayangnya perjalanan itu sia-sia.
Dinding Istana begitu tebal dan tidak ada seorangpun yang menjawab pertanyaan nenek saya," katanya diiringi tangisan.
Ia menjelaskan, sebagai wanita sederhana, dirinya tidak ingin kehidupannya menjadi konsumsi media apalagi ditambah hujatan-hujatan yang seharusnya tidak terjadi.
"Sebagai wanita sederhana, saya tidak ingin kehidupan saya menjadi konsumsi media atas semua informasi simpang siur yang beredar," ungkapnya.
Dalam situasi itu, Felicia tetap memilih diam dan tak mau berbicara meski ia mengetahui banyak media di Indonesia mencoba mencari tahu dirinya.
Ia pun berharap ada etika baik dari keluarga Presiden untuk mencari penyelesaian.
Sebelumnya, Pada 7 Maret 2021, Felicia Tissue mendapatkan fakta mengejutkan ketika foto-foto mesra Kaesang dan Nadya Arifta, karyawan mantan kekasihnya beredar di media sosial.
ibunda Felicia, Meilia Lau sontak merasa terpukul melihat putri satu-satunya mengalami pengkhiatan. Sebagai orangtua, ia ikut membela putrinya hingga akhirnya mendapat hujatan dari warganet.
"Makanya ibu saya mengutarakan di Instagram. Niatnya bukan untuk memperkeruh tapi tidak ada jalan dan mengutarakan anaknya telah diperlakukan tidak wajar. Lima tahun hubungan saya dengan putra beliau kalah dalam waktu singkat oleh pengkhianatan," katanya. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunseleb |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar