GridPop.ID - Program vaksinasi di Tanah Air masih terus gencar dilakukan oleh setiap stok holder di daerah.
Sayangnya dalam pelaksanaannya, program vaksinasi di tiap-tiap daerah mengalami kendala.
Kendala umum yang dialami setiap daerah adalah ketersediaan vaksin yang menipis bahkan habis.
Diberitakan Kompas.com, disebutkan beberapa daerah yang komplain tentang hal tersebut adalah Sumatera Selatan dan Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nuraini mengatakan, sejak Januari sampai Juli 2021 mereka hanya mendapatkan sebanyak 1,6 juta dosis vaksin Covid-19. Dari total jumlah tersebut hanya tersisa 100.000 dosis untuk tahap kedua.
"Sisa vaksin tidak ada lagi, bisa dikatakan habis. Kalau pun ada itu untuk dosis dua," kata Lesty dalam pemberitaan Kompas.com, Rabu (21/7/2021).
Hal senada dilontarkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia mengeluhkan kurangnya stok vaksin yang dialokasikan oleh Kementerian Kesehatan.
Kurangnya stok vaksin mengakibatkan jumlah cakupan vaksinasi di Jawa Tengah masih rendah.
Terkait kondisi ini, juru bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi buka suara.
Merujuk artikel Kompas.com, ia memaparkan bahwa saat ini stok vaksin Covid-19 di pemerintah pusat mencapai seitar 55 juta dosis.
"Total ada stok di pusat 55 juta dosis, 40 juta bentuk bulk (curah), sisanya vaksin jadi," kata Nadia seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Ia mengungkpakan sebanyak 1,9 juta dosis baksin sudah didistribusikan ke 34 provinsi untuk menambah stok vaksin yang mulai menipis.
"Mungkin akhir Minggu ini sudah sampai," ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, distribusi dosis vaksin dari pemerintah pusat dilakukan setiap pekan melalui PT Bio Farma.
Ia juga mengakui dosis vaksin yang didistribusikan masih sedikit.
Menurut Nadia, vaksin yang siap untuk didistribusikan pada pekan ini hanya sekitar 1,9 juta dosis.
"Iya betul (distribusi vaksin masih sedikit), memang yang selesai dan siap distribusi adalah jumlah tersebut," jelasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar