Follow Us

Kisah Apriyani Rahayu Kecil, Nangis Jika Tak Diberi Raket hingga Keterbatasan Ekonomi Membuat sang Ayah Asah Kreativitas Demi Penuhi Keinginan sang Anak 

Ekawati Tyas - Selasa, 03 Agustus 2021 | 14:32
 
Apriyani Rahayu
tribunnews

Apriyani Rahayu

GridPop.ID - Sukses menyabet medali emas pada olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii, ternyata perjalanan karier Apriyani Rahayu tak semudah yang dibayangkan.

Dilansir dari Kompas.com, sejak Apriyani Rahayu menginjak usia 3 tahun dirinya sudah menunjukkan bakat di bidang olahraga bulu tangkis.

Wanita yang akrab disapa Ani ini dulunya pernah dibuatkan raket oleh sang ayah, Ameruddin dengan memanfaatkan kayu dan kok dari jerami demi menekuni hobinya tersebut.

"Jadi saat pertama mencoba olahraga ini, Ani menggunakan raket yang saya buat dari kayu dengan dengan shuttlecock terbuat dari jerami," kata Amerudin melalui telepon, Senin (2/8/2021).

Hingga saat Ani mulai duduk di bangku sekolah dasar, ia pun meminta pada sang ayah untuk dibelikan raket yang sesungguhnya.

Namun keinginan Ani urung terpenuhi lantaran keterbatasan ekonomi hingga sang ayah hanya memberi raket usang yang tali senarnya telah putus.

Baca Juga: Kalahkan Ganda Putri No.1 Dunia hingga Kantongi Tiket Menuju Final, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Cetak Sejarah di Olimpiade Tokyo 2020

"Masalahnya kalau tidak dikasih raket, dia menangis," tutur Ameruddin mengenang.

Dengan bermodalkan peralatan seadanya, Apriyani kemudian berlatih di Gedung Sarana Kegiatan Bersama (SKB) Unaaha, Kabupaten Konawe, yang berjarak 9 kilometer dari rumahnya.

Turnamen demi turnamen pun mulai diikuti Apriyani di tingkat kecamatan pada 2005 hingga setahun kemudian ia mulai merambah ikut ajang bulu tangkis junior tingkat Kabupaten Konawe.

Setelah sukses menyabet gelar juara II Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sultra di Raha, Kabupaten Muna, pada 2007, Apriyani kemudian menunjukkan bakatnya di tingkat provinsi.

Source : Kompas.com Tribunsport.com

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular