GridPop.ID - Sosok Nurul Akmal menjadi sorotan usai membawa nama harum Indonesia dalam Olimpiade Tokyo 2020.
Meski pulang tidak membawa medali, namun Nurul Akmal berhasil masuk final dan finis di urutan kelima.
Ayah Nurul Akmal pun menyinggung Jokowi agar memperhatikan nasib anaknya yang telah berjuang keras.
Melansir dari Serambinews, Nurul Akmal adalah lifter asal Aceh yang tampil pada cabang olahraga angkat besi di kelas +87 kilogram.
Sosok Nurul Akmal sebetulnya adalah sama dengan kebanyakan wanita pada umumnya.
Hanya saja Nurul Akmal mempunyai postur tubuh yang gempal hingga kerap dipanggil Mike Tyson sedari kecil.
Nurul Akmal sejak kecil sudah terbiasa membantu orang tuanya, seperti membantu mencuci piring, baju dan membersihkan rumah.
Anak kedua dari empat bersaudara itu ikut membantu orang tuanya menggembala ternak.
Selesai menamatkan SD, Nurul melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2 Tanah Luas, di kawasan Desa Alue Gampong, masih dalam Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.
Ketika itu belum begitu terlihat bakat yang dimiliki Nurul. Bahkan Nurul, saat masih kecil, bercita-cita menjadi polisi wanita (Polwan).
“Dulu sempat bercita-cita menjadi polisi wanita (polwan). Namun, belakangan, Nurul mengurungkan cita-citanya, menjadi polwan, karena kondisi ekonomi orang tuanya tidak memungkinkan,” ungkap Hasballah, ayahnya.
Hingga kini, Nurul Akmal sukses menjadi atlet yang dapat membawa nama harum indonesia hingga kejuaraan internasional.
Karenanya, Hasballah meminta Presiden Jokowi serta Kemenpora untuk menjamin kehidupan dan masa depan atlet yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
“Dulu setahu saya ada program khusus bagi atlet Olimpiade untuk diangkat menjadi CPNS,"
"Ini formasi khusus untuk para atlet yang prestasinya sudah jelas di tingkat internasional,"
"Saya harap, Nurul dan kawan-kawannya di Olimpiade Tokyo juga diangkat PNS lewat jalur khusus,” sebut Hasballah per telepon, Jumat (7/8/2021), dikutip dari Kompas.com.
Seperti diketahui, kini status Nurul Akmal adalah tenaga kontrak di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Aceh dengan gelar sarjana.
Tenaga kontrak, sambung Hasballah, tidak menjamin hingga hari tua.
“Saya berdoa bukan hanya buat Nurul, tapi buat semua atlet yang sudah membanggakan Indonesia di Tokyo. Mereka pahlawan, bagi saya, Nurul selalu pahlawan di keluarga kami,” ujarnya.
Sejak pulang dari Olimpiade, Nurul kerap menelepon ibunya di Desa Serbajaman Tunong, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara.
Sang ibu terus memberi semangat kepada Nurul agar terus berlatih dan mencapai target yang telah diberikan negara.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar