Alhasil, ketika sang pacar mengandung anaknya, Agung pun tak berani mengaku kepada orangtuanya.
Kemudian, Agung pun bersama pacarnya nekat melarikan diri ke Semarang.
Untuk membiayai kehidupannya bersama sang pacar yang tengah hamil, Agung bekerja sebagai tukang rongsok.
Pekerjaan ini terpaksa dilakukan Agung, karena ia hanya tamatan SMA.
"Saya baru tamat SMA sekitar 2-3 bulan yang lalu di Solo," imbuh Agung.
Kapolres Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengungkap fakta yang sesungguhnya.
"Hasil pemeriksaan dan autopsi ditemukan tiga hal," ujar Kombes Pol Irwan Anwar.
Dilansir dari Tribun Jateng, Irwan menerangkan korban diduga mati lemas karena adanya tekanan yang kuat pada mulut.
Lalu ditemukan resapan darah di kepala bagian belakang diduga akibat dibenturkan benda keras atau dinding.
Ditemukan pula organ hati korban robek tidak beraturan.
"Korban sedang hamil 9 bulan. Keadaan kepala dari janin yang dikandung hampir keluar dari mulut rahim. Hal ini dikarenakan pelaku menginjak-injak dada dan perut korban," imbuh Irwan.
Kepada polisi, Agung mengaku nekat menghabisi kekasihnya sekira pukul 10.30 WIB.
Sang pacar dicekik dan ditutup mulut maupun hidungunya oleh Agung selama 1 jam.
Bahkan dia juga mengaku bahwa kepala korban dibenturkan dan menginjak-injak perut.
Source | : | TribunnewsBogor.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar