GridPop.ID - Teh merupakan salah satu minuman terfavorit saat ini.
Hingga saat ini ada berbagai macam jenis bentuk penyajian teh.
Teh juga kerap dikenal sebagai salah satu minuman kesehatan dalam beberapa tips kesehatan.
Sebut saja ada teh hijau, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, sebuah studi mengaitkan teh hijau dengan memori kerja yang lebih baik.
Minuman ini terkenal dengan manfaatnya dalam meningkatkan fungsi kognitif.
Selanjutnya ada teh melati yang merupakan teh hijau yang ditambahkan bunga melati untuk memperkaya aromanya.
Bunga melati dikaitkan dengan manfaat meningkatkan kesehatan fisik dan mengurangi dampak dari stres.
Prof. Eliezer Flescher dari Universitas Tel Aviv, Israel, mengatakan bahwa metil jasmonat, senyawa yang diperoleh dari asam jasmonic dalam bunga melati, mampu menginduksi kematian sel kanker serviks.
Teh rooibos merupakan teh yang berasal dari tanaman asli Afrika Selatan, yakni Aspalathus linearis.
Penelitian menunjukkan, sifat antioksidan teh rooibos mirip dengan teh hijau, meski tidak sama kuat.
Sebuah penelitian terhadap hewan mengatakan bahwa antioksidan dalam teh rooibos dapat melindungi hati dari stres oksidatif dan melindungi organ dari kerusakan.
Dikenal sebagai minuman yang memiliki segudang manfaat, namun ada satu hal yang perlu diperhatikan saat meminum teh.
Minum teh ini tak bisa dilakukan di sembarang waktu.
Dikutip dari Grid.ID, seorang ahli gizi mengungkpakan berbagai resiko dari sembarangan minum teh ini.
Kita harus berhenti minum teh sambil atau setelah makan.
Minum teh sambil atau setelah makan berisiko mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi ke dalam tubuh.
"Ada beberpa hal yang perlu diperhatikan sebelum minum teh, salah satunya adalah kapan sebaiknya kita minum teh," jelas Kepala Unit Gizi RS JIH Solo, Himaa Aliya, S.Gz, saat diwawancara Kompas.com, Rabu (22/11/2020).
Himaa menerangkan kandungan asam tannin dan polifenol dalam teh bisa mengganggu penyerapan protein dan zat besi.
"Pasalnya, asam tannin dan polifenol akan mengikat kedua zat gizi itu di dalam usus," terang dia.
Jika sampai terjadi hal itu, tubuh akhirnya tidak akan bisa menyerap dan mengurai zat zat protein dan zat besi.
Padahal, kata Himaa, tubuh membutuhkan kedua zat gizi tersebut untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan.
Maka dari itu, dia menyarankan masyarakat, terutama yang menderita anemia (kekurangan zat besi) lebih baik tidak membiasakan diri minum teh baik sambil atau setelah makan.
"Orang yang menderita anemia sebaiknya menghindari minum teh, baik habis atau sambil makan," terang Himaa.
Himaa menjelaskan setidaknya minum teh lebih baik dilakukan 1 - 2 jam sebelum atau sesudah makan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar