GridPop.ID - Nasib naas menimpan seorang wanita hamil dan anak-anaknya.
Pasalnya dirinya dipenggal saat hamil hingga terungkap fakta mengerikan di balik pembantaian keluarganya.
Diberitakan oleh intisari online yang melansir independent.co.uk pada tahun 2020 lalu, hal tersebut adalah bagian dari ritual pemujaan setan.
Polisi melaporkan tujuh warga desa telah terbunuh oleh anggota sekte awal minggu ini, sementara 14 yang lain ditemukan polisi terikat dan dipukuli di suatu kuil.
Sekte bernama "The New Light of God" adalah sekte buatan yang dibuat oleh sekelompok orang yang mengaku terpilih oleh Tuhan untuk mengorbankan mereka yang tidak percaya.
Bahkan, mereka akan mengorbankannya walaupun orang tersebut adalah keluarga mereka sendiri.
Sekte ini beroperasi di El Terron, Panama.
Saat ini 9 warga desa telah tertangkap atas dugaan pembunuhan, termasuk kakek dan 2 paman dari kelima anak yang tewas tersebut.
Ketua suku, Evangelisto Santo, mengatakan "tidak ada yang menduga ini akan terjadi", dan mengaku ia telah lalai dari mengawasi perkembangan sekte yang dipercaya oleh sebagian kaumnya.
Ia menambahkan jika orang lokal telah mengabaikan grup religius tersebut.
Sekte tersebut berkembang pertama kali setelah warga desa kembali ke El Terron setelah sebelumnya pergi ke luar negeri.
Setelah kembali, ia membawa kepercayaan baru yang aneh.
"Banyak orang menari dan menyanyi dan tidak ada yang benar-benar memperhatikan karena kami mengira mereka sedang berdoa kepada Tuhan," ujar Santo mewakili sukunya.
Itu adalah sebelum salah satu anggota sekte mengumumkan ia mendapatkan pandangan, yang mengatakan semua orang di desa tersebut harus membayar dosa mereka atau mati.
Minggu lalu, anggota sekte mulai menyeret korban ke sebuah gereja, dan mereka dipukuli dengan tongkat.
Anggota sekte juga berdiri dengan belati tajam, bersiap-siap untuk menyerang mereka yang gagal membayar dosa dengan tindakan yang memuaskan mereka.
El Terron terletak di jantung hutan wilayah Ngabe Bugle, teritori pesisir Karibia.
Saat ini, desa di Panama tersebut masih terisolasi dari dunia modern.
Penduduk yang tinggal di sana adalah 300 orang, hidup sebagai petani ketela pohon dan padi, dan mereka sebagian besar adalah Katolik Roma.
Kamis, pengacara lokal Rafael Baloyes menggabarkan apa yang telah ditemukan para investigator saat mereka datang di arena pembantaian.
"Mereka mencari keluarga korban untuk melaksanakan ritual dan mereka membunuh keluarga ini bersamaan, memperlakukan dengan kasar dan membunuh satu keluarga," ujar Baloyes.
"Mereka melakukan ritual di dalam struktur mereka. Dalam ritual tersebut ada orang-orang yang ditahan melawan kehendak mereka dan dikasari.
"Tujuannya adalah untuk membunuh mereka, jika mereka tidak membayar dosa mereka."
Josue Gonzalez, suami dari wanita hamil tersebut, seorang petani, berhasil menyelamatkan anaknya perempuan berumur 5 tahun dan laki-laki berumur 7 tahun.
Sementara itu anaknya yang berumur 15 tahun berhasil meloloskan diri dengan caranya sendiri.
Namun ia tidak dapat menyelamatkan istrinya atau kelima anaknya yang lain sebelum polisi datang dengan helikopter.
Saat polisi datang, mereka menemukan istri Gonzalez dan anaknya serta tetangga mereka telah terpenggal dan dikubur.
Anggota sekte yang ditahan antara lain ayah Gonzalez dan warga desa yang mengatakan kedua saudara pria Gonzalez telah mendeklarasi mereka sebagai nabi dari sekte tersebut.
Profesor studi agama terkhusus di Amerika Latin Universitas Virginia Commonwealth, Andrew Chesnut mengatakan jika insiden konsisten dengan praktik sekte ekstremis.
"Dari pengorbanan keagamaan pada sekte ekstremis, tidak ada bukti keyakinan lebih besar dari mengorbankan anggota keluarga mereka sendiri," ujarnya.
Hal serupa juga terjadi di negara bagian Sonora, Meksiko,
Dilansir dari laman tribunnews.com pada pemberitaan 2012 silam, 8 orang ditahan aparat negara usai diduga kuat telah melakukan terhadap 3 orang sejak tahun 2009.
Parahnya, para korban dibunuh dengan sadis untuk tumbal persembahan.
Menurut investigasi Kepolisian Sonora, para pelaku kejahatan kemanusiaan ini berlatar aliran atau sekte sesat Meksiko.
Mereka masih terikat dalam satu keluarga yang masuk sekte Santa Muerte atau Santo Kematian.
Badan Investigasi Kepolisian Sonora mengungkapkan, di antara pelaku masih berusia 15 tahun.
Tiga korban sekte ini dibunuh antara tahun 2009 hingga Februari 2012. Menurut Juru Bicara Kepolisian Sonora, Jose Larrinaga, ketiganya dibunuh dan darah mereka dipersembahkan di altar Santo Kematian.
Santo Kematian digambarkan sebagai tengkorak berjubah dengan membawa arit. Satu dari tiga korbannya, ternyata yang masih berusia 10 tahun.
"Mereka memotong nadi korban ketika mereka masih hidup. Lalu menampung darahnya di mangkuk sampai mereka mati kehabisan darah," jelas Jose Larrinaga di Sonora, Meksiko, seperti dilansir dari CNN, Sabtu (31/3/2012).
Persembahan darah ini mereka lakukan demi mendapatkan perlindungan ataupun kekebalan.
Tubuh para korban ditemukan di lahan bekas pertambangan di Nacozari de Garcia, sekitar 250 kilometer utara Hermosillo, ibukota Sonora.
GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnews,Intisari Online |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar