GridPop.ID - Pengakuan Danu tentang oknum Banpol dalam kasus Subang kini berbuntut panjang.
Pihak kepolisian membantah keterlibatan bantuan polisi (Banpol) dalam kasus Subang.
Diberitakan Kompas.com, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago membantah hal tersebut secara langsung.
"Tidak ada itu," kata Erdi saat dihubungi, Selasa (9/11/2021).
Ia menegaskan TKP merupakan lokasi yang steril. TKP juga merupakan kewenangan dari penyidik.
Banpol sendiri tak memiliki kewenangan untuk membuka atau menutup TKP.
"Enggak ada, TKP itu dibuka dan ditutup oleh petugas. Jadi tidak ada Banpol untuk membuka-buka itu, tidak ada," kata Erdi.
Pengacara Yosep, Rohman Hidayat, juga mempertanyakan adanya isu Banpol tersebut.
"Terkait Banpol kita belum tahu. Polisi belum ekspose itu Banpol dan tujuannya apa bersihkan TKP," kata Rohman saat dihubungi terpisah.
Seperti yang diketahui, Danu yang menjadi saksi kunci dalam kasus Subang ini mengakui dirinya disuruh oleh oknum mengaku banpol untuk masuk ke TKP.
Tak hanya itu Danu juga menuturkan dirinya ikut menguras bak mandi di TKP.
"Kalau keterangan dari Danu, awalnya Danu mengira itu pasti polisi karena yang berhak masuk ke TKP kan polisi, penyidik, nah ke sininya kan Danu baru tahu kalau itu Banpol, bantuan polisi.
Danu ini kan kalau lihat ini orangnya itu lugu, jadi kalau ada dikira oknum polisi yang nyuruh ya pasti di jalankan," papar Taufan, kuasa hukum Danu seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Menurut Taufan kliennya itu, kondisi bak mandi di rumah korban berbau anyir, dan dipenuhi dengan air bercampur darah.
"Ya menurut cerita Danu kondisi bak itu butek kaya air campur darah, butek ya, bau anyir, lalu dikuras sama dia gitu," ucapnya.
Usai membersihkan bak tersebut, Danu keluar dari kamar mandi di rumah korban dan diajak orang yang diduga Banpol itu untuk keluar.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar