Sang dokter bertanya pada Peng untuk menyelematkan ibu atau bayinya.
Siapa sangka jawaban Peng justru membuat sang dokter syok dan ikut hancur sekaligus merasa emosi.
Bukannya memilih menyelamatkan istri atau bayinya, Peng justru mengatakan tak ingin dua-duanya selamat.
"Baik istri maupun anak, saya tidak membutuhkannya." kata Peng pada dokter.
Setelah mengatakan itu Peng pun menangis.
Ia meratapi hidupnya yang tidak kaya dan sulit untuk menghidupi keluarganya.
Peng menganggap dirinya miskin hingga tidak akan bisa membiayai perawatan istri.
Selain itu Peng juga masih memiliki satu anak dari pernikahannya sebelumnya.
Menurut Peng ia tidak akan bisa menghidupi dua anak dengan kondisinya yang msikin.
Tak hanya itu, Peng juga menyalahkan Duong lantaran nekat hamil hingga membuatnya mengidap kanker.
Setelah itu, Peng pun langsung pergi menghilang tanpa memberi kabar.
Mendengar kata-kata suaminya, Duong merasa sangat hancur hati.
Ia tak menyangka suami yang ia cintainya telah berubah menjadi orang yang jahat.
Duong lantas meminta kepada keluarganya untuk menyelamatkan anaknya dengan segala cara.
Ia bahkan rela mempertaruhkan nyawanya agar sang anak bisa lahir ke dunia.
Dengan sisa kekuatan yang ada, akhirnya Duong melahirkan bayi perempuannya dengan berat hanya 1,8 kg.
Nahas 10 jam setelah melahirkan, Duong akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Ia meninggal dunia dengan membawa rasa hancur hati yang besar pada suaminya.
Namun setidaknya Duong bisa merasa bahagia lantaran telah memberi kesempatan hidup untuk bayinya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnewsmaker,Eva.vn |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar