GridPop.ID - Belakangan ini publik dihebohkan dengan penemuan kerangkeng yang ada di rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin-Angin.
Terbit yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK diduga melakukan praktik perbudakan terhadap puluhan manusia di rumahnya.
Diberitakan GridPop.ID sebelumnya fakta tersebut terkuak saat Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat, Migrant Care, menerima laporan adanya kerangkeng manusia serupa penjara di dalam rumah Terbit Rencana Perangin-Angin.
Ditunjukkan pula sejumlah foto dan video yang menunjukkan kondisi korban ketika berada di dalam kerangkeng.
Terlihat salah satu korban menderita lebam di sekitar mata dan wajah. Dalam video, korban nampak begitu ketakutan dengan mata berkaca-kaca.
Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care, Anis Hidayah mengatakan berdasarkan laporan sementara dari masyarakat Langkat sejak kemarin terdapat 40 orang korban.
Diketahui para korban adalah pekerja perkebunan sawit yang diduga diperbudak oleh sang bupati.
"Laporan sementara ada 40 orang. Berapa lamanya nanti Komnas HAM yang akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Anis di kantor Komnas HAM RI Jakarta seperti yang dikutip dari TribunSolo.com.
Dilansir dari Kompas.com, Anis juga mengatakan bahwa di dalam rumah Bupati terdapat sebanyak dua sel yang digunakan untuk menampung para korban selepas bekerja.
Mereka dipekerjakan selama sedikitnya 10 jam per hari. Jika sudah masuk kerangkeng para korban tak bisa lagi memiliki akses untuk ke mana-mana.
Source | : | Tribunnews.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar