Eko menilai, baik Gibran maupun Jokowi adalah pribadi yang sangat egaliter.
Gibran tidak mempersoalkan calon istrinya, Selvi Ananda, anak seorang masyarakat biasa yang berprofesi sebagai pedagang, bahkan masih mengontrak rumah untuk tempat tinggalnya.
"Pak Jokowi pun tidak mempersoalkan pilihan anaknya," ucapnya.
Hal menarik kedua, menurut Eko, yakni soal tingginya antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi atau istilahnya mangayubagyo acara pernikahan tersebut.
Dari mulai penarik becak, penjual makanan atau kuliner, hingga relawan dari berbagai daerah ingin ikut serta terlibat dalam acara itu atas inisiatif sendiri.
"Yang kedua ini menarik karena partisipasi masyarakat. Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya.
Hal lain yang membuat pernikahan ini berbeda adalah penekanan bahwa para tamu undangan tidak diperkenankan membawa bingkisan atau kado sebagai hadiah pernikahan.
Permintaan itu bahkan telah tertulis dalam undangan yang disebarkan.
"Kalau sekadar poster ucapan atau karangan bunga itu tidak terelakkan ya, itu sulit untuk ditolak," kata Eko.
GridPop.ID (*)
Source | : | grid.id,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar