"Sepedanya rusak, jadi saya menawarkan bantuan. Dalam prosesnya, satu hal membawa saya sampai sekarang di tempat ini. Saya tinggal di rumah itu," ujar Alich.
Sementara itu, Oluka yang berasal dari desa yang sama telah mengetahui bahwa Ann telah memiliki suami.
"Saya bertemu dengannya di rawa saat saya sedang menggembala sapi dan melontarkan candaan padanya tentang menjadikan saya sebagai suaminya.
Dia memberiku rumah. Kami telah hidup harmonis selama setahun belakangan. Saya tidak memiliki masalah dengan suami yang lain.
Konsekuensi di antara kami bahwa mummy (Ann) menentukan giliran tidur dan keputusannya sudah final," ujar Oluka.
Enyaku yang menjadi suami paling favorit mengatakan :
"Ketika saya datang ke rumahnya, saya melihat suaminya yang lain, tetapi dia mnegusir mereka karena dia memiliki hak itu. Saya juga sangat percaya bahwa janin yang dikandungnya itu adalah anakku."
Sementara itu, Ann membela dirinya karena sering disebut perempuan murahan oleh warga desa.
"Saya pernah menikah dengan cara yang diinginkan klan saya. Tetapi keinginan saya adalah memiliki suami yang lembut dan penyayang.
Source | : | Kompas.com,Sosok.id,The Guardian |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar