GridPop.ID - Belakangan ini muncul fenomena di mana wajah para artis ramai berseliweran di baliho-baliho pinggir jalan menjual janjinya sebagai wakil rakyat.
Masyarakat pun penasaran kenapa banyak artis yang jadi pejabat.
Apakah mereka sudah tidak laku di layar TV?
Melansir dari Tribun Seleb, setidaknya ada 14 artis yang jadi pejabat dalam pemilihan anggota DPR RI periode 2019-2024.
Sebut saja Tommy Kurniawan, Muhammad Farhan, Krisdayanti, dan Mulan Jameela.
Selain itu ada juga artis yang jadi pejabat daerah.
Misalnya Hengku Kurniawan yang menjadi Plt Bupati Bandung Barat dan Syahrul Gunawan yang menjadi wakil Bupati Bandung.
Pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Wijayanto pun sempat menilai terjunnya para artis ke dunia politik untuk sensasi belaka agar popularitas parpol naik.
"Jadi menurut saya ini hanya cari sensasi saja," ungkapnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (30/5/2022).
Fenomena artis yang mendadak jadi politikus bukan merupakan hal yang baru.
Wijayanto menjelaskan, fenomena artis jadi politikus justru merefleksikan keadaan kaderisasi partai politik di Indonesia.
"Kalau dari tahun ke tahun ada artis yang masuk ke pemilu yaitu karena merefleksikan bahwa memang kaderisasi partai politik kita itu masih buruk sampai sekarang," jelasnya.
Menurutnya, partai politik yang mencalonkan pemimpin/kepala daerah hingga kepala negara yang bukan berasal dari kadernya sendiri mengindikasikan adanya krisis kaderisasi.
Artinya partai politik tersebut tidak mempunyai kader sendiri sehingga ia mencari orang yang sudah populer, terutama dari kalangan artis.
Sayangnya, fenomena artis jadi politikus ini terkesan hanya ditujukan untuk mendongkrak popularitas partai.
Sebab, popularitas tersebut tidak diimbangi dengan kapabilitas mereka di dunia politik.
"Masalahnya adalah ada banyak kasus di mana artis yang menjadi anggota dewan, eksekutif, atau pemimpin yang ternyata tidak berperan banyak," tegas Wijayanto.
"Artis-artis ini kemudian hanya menjadi ornamen politik," imbuhnya.
Padahal, Wijayanto mengingatkan bahwa popularitas berbeda dengan elektabilitas.
Mereka yang memiliki popularitas tidak serta merta akan dipilih oleh rakyat.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Seleb |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar