GridPop.ID - Kasus penembakan Brigadir J semakin terang setelah Komnas HAM berhasil mengumpulkan bukti cyber berupa isi chat WhatsApp Grup (WAG) keluarga Ferdy Sambo dan para ajudannya.
Data-data itu pun akan dicocokkan dengan keterangan dari Siber Bareskrim Polri untuk mengungkap kronologi penembakan Brigadir J hingga pasca kematiannya.
Apakah hanya pembunuhan berencana atau ada upaya menghalangi proses hukum dan penegakan hukum juga.
Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Komisaris Komnas HAM RI Choirul Anam ditemui Grid.id di kantornya, Rabu (10/8/2022).
"Temuan Komnas HAM terkait cyber itu semakin membuka terangnya peristiwa, apa yang terjadi. Khususnya pasca peristiwa kematian, semakin terang benderang," katanya.
Anam pun memberi sedikit rincian terhadap titik terang yang dimaksudnya usai memeriksa tim cyber Polri.
"Misalnya kalo dalam konteks hak asasi manusia, apakah terjadi obstraksis (menghalangi proses hukum) atau tidak, ada prevail (penegakan hukum) atau tidak."
"Itu sejak awal dengan melihat rekam jejak handphone, kami udah ada list-nya itu semakin terang benderang," jelasnya.
Temuan Komnas HAM itu termasuk percakapan grup WhatsApp keluarga Brigadir J dan grup WhatsApp para ajudan Sambo.
"Iya (termasuk grup WhatsApp keluarga dan grup para ajudan Sambo). Yang sifatnya substantif kami dapat," tandas Anam.
Sebagai tambahan informasi seperti yang dikutip dari Kompas.com, untuk motifnya sendiri Ferdy Sambo mengaku marah dan emosi karena Brigadir J melukai martabat keluarganya.
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar