"Memberikan Informasi yang keliru lah begitu, tidak lengkap," jawab Patra.
Rosi lalu kembali menanyakan apakah Putri Candrawathi mengatakan langsung kepada Patra M Zen, bahwa pelecehan itu terjadi di Duren Tiga?
"Yang saya lihat itu pada waktu, hasil pemeriksaan saja. Kalau secara langsung tidak," katanya.
Rosi kembali mendesak, apakah informasi dan kesaksian pelecehan itu didengar Patra dari Ferdy Sambo atau Putri.
"Untuk yang awal, pertama saya tahu itu dari membaca berkas.
Setelah baca berkas saya gak tanya lagi, karena saya sudah langsung percaya pada waktu itu," ujar Patra.
"Sekelas Anda, aktivis. latar belakang YLBHI, banyak membela kelompok tertindas, dari hanya melihat berkas langsung percaya?," tanya Rosi.
"Sebaliknya, untuk apa saya tidak percaya begitu," balas Patra.
"Kenapa saya tidak yakin bahwa anda kena prank atau dibohongi, karena anda ingin melempar handuk atau melepaskan tanggung jawab, sesungguhnya bukan karena anda dibohongi.
Anda termasuk pengacara yang menghalang-halangi penyidikan atau ingin menutupi kasus pembunuhan," kecam Rosi.
"Jadi begini, seluruh laporan itu sudah dilakukan. Makanya saya sampaikan tadi kronologisnya, sampai saya diberi kuasa tanggal 24 Juli.
Source | : | Kompas.com,Warta Kota |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar