Jerit Hati Penggerak Yayasan Anak HIV/AIDS, Sedih Lihat Waktu Kecil Dibuang tapi Sudah Besar dan Sembuh Mau Diambil Lagi: Enak Aja!

Arif B - Kamis, 15 September 2022 | 19:01
 
Ilustrasi HIV/AIDS
Zika Zakiya

Ilustrasi HIV/AIDS

Anak-anak Rumah Aira mempersiapkan pentas di acara expo ormas kota Semarang 2022.
KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah

Anak-anak Rumah Aira mempersiapkan pentas di acara expo ormas kota Semarang 2022.

Terbukti, dengan merawat anak-anak asuh dengan penuh cinta dan kasih sayang layaknya anak kandungnya, delapan dari sembilan anak dinyatakan sembuh dari HIV.

Dengan bekerja banting tulang, Lena memastikan kebutuhan anak-anak asuhnya terpenuhi. Mulai dari makanan bergizi, susu, buah, dan vitamin, hingga stok obat antiretroviral (ARV) yang selalu siap sedia.

“Ini ada beberapa vitamin yang selalu kami berikan ke anak-anak, ini paling bagus,” terang Lena sembari menunjukkan stok vitamin dan obat di dapur Rumah Aira.

Lena tak pernah mengemis donasi. Ia bekerja sebagai event organizer, instruktur senam, dan memimpin paduan suara yang berkeliling dari gereja ke gereja lainnya.

Belum lama ini Lena juga berkecimpung di bisnis properti untuk mencukupi kebutuhan Yayasan dan keluarga secara mandiri.

Adapun mereka yang tulus ingin menyalurkan donasi biasanya langsung mengunjungi Rumah Aira dan menemui anak-anak asuh Lena.

“Yang saya yakini anak itu adalah sumber berkat, selama kita menyayanginya, rezeki Tuhan pasti selalu ada. Saya percaya Tuhan enggak akan meninggalkan kita,” ungkapnya sembari mengusap air mata.

Baca Juga: Tips Hidup Bebas Penyakit Menular Seksual Sejak Dini, Kenali Gejalanya dan Juga Cara Mencegahnya Mulai Sekarang!

Sampai sekarang tercatat sebanyak 50 anak dengan HIV di Jateng dinafkahi oleh perempuan tangguh itu. Tiga di antaranya menetap di Rumah Aira.

Sementara sisanya datang ke sana untuk pemeriksaan rutin bulanan sekaligus mengambil kebutuhan pokok, seperti susu, vitamin, dan obat-obatan.

Meski tak memiliki riwayat HIV/AIDS, Lena sangat berempati dan menunjukkan kepedulian kepada mereka yang rentan dan termarginalkan, khususnya anak-anak dan perempuan.

Halaman Selanjutnya

Source : Kompas.com Tribun Kesehatan

Editor : Grid Pop

Baca Lainnya

Latest

Popular

Tag Popular