GridPop.ID - Nama Reza Arap hingga Adam Levine tengah menjadi trending topic usai keduanya diisukan selingkuh dari pasangan masing-masing.
Melansir dari Tribun Seleb, Reza Arap diisukan selingkuh dari Wendy Walters setelah keduanya tidak pernah lagi memamerkan kedekatannya.
Sementara itu, Adam Levine isunya main serong dengan dengan seorang influencer bernama Sumner Stroh.
Isu perselingkuhan Adam Levine tersebut bermula dari unggahan video TikTok Sumner Stroh, Senin (19/9/2022).
Melalui video tersebut, Sumner Stroh membagikan bukti perselingkuhannya dengan Adam Levine.
Memang apa sebenarnya yang mendorong seseorang untuk selingkuh?
Menurut Kelly Campbell, Ph.D., Profesor Psikologi di California State University, San Bernardino, ada banyak sekali alasan mengapa orang berselingkuh.
Campbell mengatakan sangat penting bagi setiap pasangan untuk mendiskusikan apa arti perselingkuhan bagi mereka.
"Penting untuk mengetahui bagaimana pasangan Anda mendefinisikannya."
"Pria cenderung lebih kesal tentang perselingkuhan fisik, sementara wanita menghargai pengungkapan emosional," jelasnya dikutip dari Tribun Lifestyle.
Ada banyak alasan orang selingkuh, tetapi menurut Campbell, mereka biasanya masuk dalam tiga kategori: individu, hubungan, dan situasional.
"Ungkapan 'sekali selingkuh, selalu selingkuh' mengacu pada alasan individu untuk selingkuh," tulis Campbell dalam sebuah artikel untuk Psychology Today.
"Kualitas tentang seseorang membuatnya lebih rentan untuk melakukan perselingkuhan," lanjutnya.
Aspek-aspek seperti ciri-ciri kepribadian, orientasi agama dan politik, dan gender mungkin semua berperan.
Sementara itu, mereka yang selingkuh karena alasan hubungan, melakukannya karena mereka tidak merasa puas.
"Para peneliti menemukan bahwa kemitraan yang ditandai dengan ketidakpuasan, dan konflik yang tinggi berisiko lebih tinggi untuk perselingkuhan," katanya.
"Selain itu, semakin berbeda pasangan—dalam hal kepribadian, tingkat pendidikan, dan faktor lainnya—semakin besar kemungkinan mereka melakukan perselingkuhan," lanjutnya.
Terakhir yakni alasan situasional.
Ini mengacu pada orang-orang yang tidak memiliki kepribadian yang cenderung selingkuh, tetapi sesuatu tentang lingkungan mereka menempatkan mereka pada risiko perselingkuhan.
Sesuatu itu tampaknya sederhana, seperti pindah pekerjaan atau pindah ke luar kota.
Jika pasangan Anda berselingkuh, Anda akan ditempatkan pada dua pilihan: memperbaiki hubungan, atau membiarkannya pergi?
"Tanpa menghakimi, saya akan meminta mereka untuk mengungkapkan mengapa mereka melakukannya untuk mempelajari sisi cerita mereka. Apakah perselingkuhan ini benar-benar tentang mereka?," ujar Campbell.
Cobalah melakukan percakapan dengan pikiran terbuka sehingga pasangan Anda tidak menutup diri dan hanya mengatakan apa yang ingin Anda dengar.
Aspek kedua yang perlu dipertimbangkan adalah apakah mereka menyesal setelah berselingkuh.
"Anda tidak akan bisa memperbaiki hubungan jika mereka bersikap defensif atau tidak mau jujur setelah selingkuh."
"Lalu tanyai diri Anda sendiri, 'Bisakah Anda memercayai mereka lagi?'."
"Anda tidak boleh menjadi orang yang selalu membawa-bawa topik perselingkuhan ketika bertengkar, itu tidak sehat."
"Bisakah Anda menjadi tipe orang yang memaafkan dan memercayai mereka?" ujar Campbell.
Terakhir, Campbell mengatakan penting untuk mundur dari situasi dan memikirkan bahwa nilai-nilai Anda.
"Apakah Anda disakiti melampaui titik yang tidak dapat dikembalikan?"
"Jika seseorang berselingkuh, itu mungkin merupakan indikasi bahwa kebutuhan mereka tidak terpenuhi—tetapi bagaimna dengan kebutuhan Anda?"
"Miliki lah harga diri yang tinggi, dan sadari bahwa Anda berharga," pungkas Campbell.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Seleb,Tribun Lifestyle |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar