GridPop.ID - Belakangan ini harga sembako beras mengalami kenaikan hingga memicu inflasi.
Seperti yang terjadi di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Diberitakan Serambinews sebelumnya, kenaikan harga sembako beras medium sebesar Rp 5.000 dari yang sebelumnya Rp 160.000/sak (12 kg).
Begitu juga dengan beras kualitas premium naik dari Rp 175.000 menjadi Rp 180.000/sak.
Sehingga tidak dapat diungkiri jika komoditas beras menjadi salah satu penyumbang utama inflasi pada September 2022.
Komoditas ini mengalami inflasi sebesar 2,56% secara tahunan alias year on year (YoY) dengan andil pada inflasi sebesar 0,08%.
Ini cukup menimbulkan pertanyaan. Pasalnya, pada tahun lalu komoditas beras tidak memberikan sumbangan kepada inflasi.
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, bahwa inflasi beras ini berkaitan dengan peningkatan ongkos angkut dan upah harian kuli panggul.
“Jadi, ini lebih disebabkan karena meningkatnya transportasi. Jadi harga beras di provinsi sentra produksi saat didistribusikan mengalami kenaikan gara-gara kenaikan ongkos angkut tersebut,” jelas Margo, Senin (3/10), dikutip via Kontan.co.id.
Meski memang mengalami peningkatan, tetapi Margo melihat peningkatannya tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan Agustus 2022. Pada saat itu, inflasi beras tercatat 1,13% YoY.
Namun, secara keseluruhan, penyumbang utama inflasi pada September 2022 adalah peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diputuskan pada awal September 2022.
Source | : | Kontan.co.id,Serambinews.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar