Lalu Dalam 1-4 jam sudah terjadi konsentrasi plasma puncak atau sudah sampai dalam darah memuncak.
Dan karena sangat mudah larut dalam air, EG bisa didistribusikan ke seluruh tubuh total.
"Di dalam hati, EG akan dimetabolisme hingga 80 persen dari total. Hanya sebagian kecil EG keluar melalui urin dalam keadaan tidak berubah yaitu 20 perse," ungkapnya dalam webinar UGM, Sabtu (22/10/2022), dikutip dari Tribun Kesehatan.
Peuraian metabolit EG, kata Zullies juga dapat menghasilkan CO2 yang akan dikeluarkan melalui paru-paru.
EG itu akan dimetabolisir dihati dan justru menghasilkan metabolis lebih toksik.
Hasilnya akan ada glycaldehyde, glycolic acid, glyoxylic acid dan oxalic acid.
Lebih lanjut, proses metabolisme dari EG yang menentukan adalah pembentukan EG menjadi glycoaldehyde yang dikatalisis oleh alcohol dehydrogenase (ADH).
Ia pun menyebutkan jika setiap orang akan memetabolisir EG secara berbeda.
Tergantung pada kecepatan aktivitas enzim tiap orang. Ada yang cepat dan lambat.
Sehingga bisa diasumsikan, orang terpapar EG, ada yang bisa bertahan atau lebih berat hingga meninggal.
"Malnutrisi ternyata juga berpengaruh pada toksisitas dari EG. Terutama mereka yang kekurangan vitamin Tiamin dan Pridoksin," katanya lagi.
Source | : | Kontan.co.id,Tribun Kesehatan |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar