GridPop.ID - Hadir dalam proses persidangan, orangtua Brigadir J beri pernyataan menohok untuk Kuat Maruf dan Bripka RR.
Kedua orangtua Brigadir J yakni Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat turut hadir sebagai saksi.
Amarah yang begitu meluap, kedua orangtua Brigadir J bahkan memberikan sejumlah pernyataan menohok untuk para terdakwa pembunuh anaknya.
Dilansir dari Tribunnews.com, Rosti Simanjuntak meminta Kuat Maruf untuk meminta maaf dengan ikhlas atas kasus kematian anaknya.
Dia menyebut Kuat jangan seperti dua majikannya yakni Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang mengungkapkan permintaan maaf hanya di bibir saja.
"Jadi permintaan maaf itu jangan hanya di bibir seperti FS dan Putri. Berikan itu dari hati nurani yang sangat dalam," kata Rosti dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).
Rosti merasa permintaan maaf para pelaku sudah telat karena sudah hampir lima bulan anaknya meninggal dunia karena dibunuh.
"Kebohongan-kebohongan di sini dia minta maaf sesudah anakku hampir 5 bulan tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani," ucapnya.
Lebih lanjut, Rosti juga menuding Kuat Maruf yang menginginkan anaknya tersebut tewas.
"Kalau maaf di bibir gampang 1.000 kali bisa disebutkan dalam setiap menit. Tapi buktikan kata maafmu itu, terlebih di hadapan tuhan. Kalau anaku yang kalian inginkan kematiannya sudah berakhir," ucapnya.
Baca Juga: KEKESALAN Samuel Hutabarat saat Diberi Pertanyaan Tak Nyambung Oleh Pengacara Ferdy Sambo: Ngawur
Tak hanya itu, Rosti Simanjuntak pun mempertanyakan hubungan Kuat Maruf dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
"Ada apa kamu sama si Putri itu, Kuat Ma'ruf? Siapanya si Putri kamu? Sampai kamu mendesak mengatur si Putri? Saya orang kecil, saya tidak boleh di rumah mengatur, apalagi kepada istri yang bukan istri kita," kata Rosti.
Rosti lalu menyinggung skenario awal yang dibuat Ferdy Sambo di balik kematian Brigadir J.
"Di dalam kasus ini, Kuat maruf skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa saya lihat di dalam kasus ini kalian mengetahui semua. Bahkan, menginginkan daripada kematian anakku," ucap Rosti.
"Jadi kamu dan atasan kamu FS dan PC (Putri Candrawathi) sangat-sangat luar biasa skenariomu," sambungnya.
Rosti lantas menanyakan kesadaran Ricky dan Kuat yang baru saja meminta maaf atas insiden penembakan tersebut.
"Kok, baru sekarang ada kesadaran kamu minta maaf kepada Ibu, Ibunda daripada Yosua yang saat kau bunuh dengan sangat sadisnya," ujar dia.
Ia menganggap perbuatan segerombolan orang di rumahnya Sambo yang turut terlibat dalam pembunuhan anaknya sangat keji.
"Sangat kejinya perbuatan kalian, segerombolan kalian di rumah Bapak itu, menghabisi nyawa anakku dengan sadis tanpa memberikan satu pertolongan buat anakku," ungkap Rosti.
Rosti lalu meminta Kuat dan Ricky berkata jujur atas peristiwa penembakan di rumah dinas suami Putri tersebut.
"Kalian yang tahu gimana ini semua, kejahatan apa yang kalian tutupin, kejahatan apa yang kalian tutupi di sini bersama atasanmu itu? Sama si PC itu? Jadi tolong jujur!" ucapnya.
Sementara itu, ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat meminta Ricky dan Kuat agar melihat matanya saat berada di ruang sidang.
Hal tersebut terjadi sesaat setelah Ricky menyampaikan permohonan maaf lalu diikuti turut berdukacita oleh Kuat.
"Buat RR dan Kuat, tolong lihat ke sini, biar saya lihat bola matamu. Tolong lihat ke sini, saya berharap buat kalian berdua tadi sudah minta maaf," kata Samuel.
Samuel berharap kedua terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap anaknya tersebut berkata jujur.
"Saya berharap dan keluarga besar berharap janganlah niat berdua itu terbawa arus, paham itu?" ujar Samuel.
Mengutip Kompas.com, dalam kesempatan itu Kuat Maruf, bersumpah tak pernah berniat ikut dalam rencana pembunuhan seperti yang tertulis dalam dakwaan.
Hal tersebut dia sampaikan dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan agenda keterangan saksi dari keluarga Brigadir J, Rabu (2/11/2022).
"Demi Allah saya tidak ada niat apa yang seperti didakwakan kepada saya," ujar Kuat.
Dia juga menyebut biar proses pengadilan yang membuktikan apakah dia ikut teribat dalam kasus tersebut.
"Biar proses pengadilan yang menentukan salah atau tidaknya saya," papar dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar