GridPop.ID - Bibi Brigadir J, Roslin dan Rohani Simanjuntak akhirnya bisa bertemu langsung dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Roslin Simanjuntak mengaku puas bisa melihat langsung wajah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Rohani Simanjuntak merasa lega karena ada yang hendak ia sampaikan pada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Kalau saya dihadapkan pada Ferdy Sambo dan Putri merasa lega, karena keinginan saya mau bicara langsung sama Ferdy Sambo dan Putri," ujar Rohani dikutip dari YouTube Kompas TV via TribunWow.com.
"Ada sesuatu yang mau saya bicarakan, tapi ya agak terhalang sedikit."
Bertemu langsung pembunuh keponakannya, Rohani meluapkan amarah dan merutuki Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Kami merasa puas langsung tatap muka sama PC dan si Sambo, kelegaan hati itu ada," ucap Rohani.
"Apa yang kami rasakan karena yang dilakukan Ferdy Sambo dan PC pada anak kami (Brigadir J), istilahnya bisa langsung kami ngomong sama dia tanpa perantara, berhadapan muka langsung," tandasnya.
Meski puas, Roslin dan Rohani sempat merasa was-was menghadapi Ferdy Sambo.
Hal tersebut karena mereka masih terngiang dengan kekuasaan yang dimiliki Ferdy Sambo.
"Memang rasa was-was itu ada, bagaimana mereka masih mempunyai relasi kekuasaan. Sedangkan kami masuk ke persidangan aja ada perbedaan antara kesaksian kita, si Richard, kesaksian dengan si PC dan si Sambo."
Sementara itu, Rohani Simanjuntak justru tak tunduk dengan intimidasi Ferdy Sambo dan anak buahnya.
Rohani menceritakan saat rumah orang tua Brigadir J didatangi perwira dari Divisi Propam Polri, termasuk Hendra Kurniawan yang saat itu masih menjadi Karo Paminal Divpropam Polri pada 11 Juli 2022 atau 3 hari setelah kematian Yosua.
"Awalnya saya live, dari Mabes-mabes itu tunjuk-tunjuk tangan sama saya: Hei jangan live, jangan ambil video segala macam," kata Rohani seperti dikutip dari Kompas.com.
"Bahkan HP kami mau dirampas," sambungnya.
Rohani menuturkan saat itu kakanya sudah ingin menyerah dan tidak ingin lagi beurusan dengan polisi, namun tidak dengannya.
"Dek, sudahlah dek, gak usahlah diungkit lagi. Kita harus memikirkan masa depan Reza, karena dia masih bertugas di kepolisian," kata Rohani menirukan ucapan Samuel.
"Lagian yang kita lawan ini juga jenderal," sambung Rohani.
Samuel saat itu juga memikirkan nasib adik Yosua yang juga berprofesi sebagai polisi.
Akan tetapi, justru mendengar jawaban Samuel itu semakin menguatakan tekad Rohani buat membongkar kejanggalan di balik kematian sang keponakan semakin kuat.
"Kalau bagi saya, tak peduli, apa yang ada harus saya jual demi mengungkap kasus ini. Kalaupun Reza tidak kerja, lebih baik dia jadi tukang cangkul dan kerja sawit," kata dia.
"Tidak masalah jadi miskin, asal jangan harga diri diinjak-injak," ucap Rohani.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunwow.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar