GridPop.ID - Harga sembako beras beberapa bulan terakhir mengalami kenaikan secara bertahap.
Hal ini pun membuat Bulog susah menyerapnya dan stock cadangan beras pemerintah (CBP) jadi menipis.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengkonfirmasi kenaikan harga sembako beras ini dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Buwas mengatakan stok CBP di gudang Bulog hanya ada 651.000 ton, dari yang ditargetkan seharusnya 1,2 juta ton.
"Dari target yang kita alokasikan, kita sudah kumpulkan semua penggilingan dengan mitra kita.
Yang tadinya sudah disepakati sampai Desember 2022 kita bisa serap 500.000 ton sudah ada kontraknya, tapi sampai hari ini kita hanya bisa mampu menyerap 92.000 ton dari target 500.000 ton," kata Buwas seperti dikutip dari Antara, Kamis (17/11/2022).
Ia menjelaskan, pasokan beras di tingkat produsen langka dikarenakan produksi yang menurun.
Berdasarkan pantauan tim Bulog di lapangan, perubahan cuaca menyebabkan gagal panen di sejumlah wilayah.
"Selain ada anomali cuaca, kita harus sadari kita tidak bisa pastikan hasil panen sesuai dengan fakta di lapangan, pasti produktivitas gabah pasti turun.
Karena di beberapa wilayah, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung juga terendam banjir sawah yang sudah mau panen, sehingga akan memengaruhi jumlah yang akan panen," ujarnya.
Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk melakukan penyerapan beras atau gabah untuk CBP hingga 1,2 juta ton sampai akhir 2022.
Source | : | Tribun Bali,ANTARA News |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar