GridPop.ID - Permainan tradisional latto-latto belakangan viral dimainkan oleh anak hingga orang dewasa.
Saking ramainya permainan ini, warganet ada yang mengaku kesal karena banyak yang memainkan latto-latto.
Siapa sangka permainan tradisional latto-latto sempat dilarang dimainkan di beberapa negara karena alasan ini.
Mengutip Kompas.com, dari laman The Guardian, (26/7/2001), latto-latto atau clackers ball adalah pendulum dengan dua bola pemberat serupa yang terikat pada tali dengan cincin di atasnya.
Mainan ini populer sejak 1960-an.
Saat dimainkan, dua bola plastik atau pendulum itu memantul satu sama lain dan menimbulkan bunyi "klak" yang memuaskan.
Dikutip dari Ravalli Republic, (2/12/2015), tujuan dari permainan ini adalah memungkinkan dua bola saling beradu secepat mungkin dan sekeras mungkin.
Hal ini mengakibatkan mainan hancur dan pecah berserakan di mana-mana.
Beberapa orang beranggapan bahwa tujuan dimainkanya clackers ball untuk membuat bola saling beradu saja hingga berbunyi beruntun.
Sebab, butuh trik atau usaha untuk membuat kedua bola ini saling beradu di posisi atas.
Saking ramainya, dalam momen Hari Ibu pada 22 Desember 2022 kemarin, Presiden Joko Widodo lewat ucapan di gambar ilustrasinya menampilkan sosok bocah yang tengah asik bermain latto-latto.
Baca Juga: Nagita Slavina Sajikan Deretan Jajanan Tradisional, Stacey Ryan Ketagihan dengan Gorengan Satu Ini
Warganet pun ramai berkomentar menyadari permain yang tengah happening tersebut.
" Latto latto lagi!?!?," tulis akun @mg*f*zh
" Latto latto ga lupa," ujar akun @ta*a*h*e*a_
"Ada Yang Main Latto Latto," komentar @o*angg*bang
Cara memainkan latto-latto adalah dengan membenturkan dua bola yang diikat tali dengan cepat dan sekeras mungkin.
Latto-latto atau clackers ball memantul satu sama lain dan menimbulkan bunyi "klak" yang memuaskan.
Clackers ball sempat dilarang dimainkan di beberapa negara. Satu diantaranya di Amerika.
Alasannya adalah karena per mainan itu tidak bermanfaat dan cenderung melukai.
Saat bola pendulum itu rusak, maka pecahannya bisa melukai wajah anak-anak atau meledak menjadi hujan plastik tajam.
Diketahui, per mainan clackers ball resmi dilarang dimainkan pada 1985.
Pada 2017, polisi Mesir melarang keras pedagang kaki lima menjual clackers ball, meski saat itu mainan tersebut memang sedang populer.
Alasannya, per mainan clackers ball dianggap menghina presiden Mesir saat itu, Abdel Fattah al-Sisi.
Saat itu, mainan tersebut dijuluki "pendulum Sisi" atau "buah zakar Sisi".
"Kepala Direktorat telah memutuskan untuk tegas menghadapi pedagang mainan ini dan menertibkan semua perilaku negatif yang membuat marah warga," demikian larangan tersebut, dikutip dari New Arab, 9 November 2017.
Sumber mengatakan kepada situs berita online Rassd bahwa Kementerian Pendidikan Mesir memerintahkan para guru untuk menyita mainan tersebut dari siswa di sekolah-sekolah milik negara.
Baca Juga: Harga Sembako Beras Paling Murah Rp 9.400 dan Bisa Bayar Pake QRIS, Dijamin Kualitasnya Bersaing!
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Bangkapos |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar