Agung ingat dengan kejadian kala itu lantaran ia menjadi kuli panggul yang ikut mengangkut barang yang dibawa Herman.
"(Saat itu) tidak ada masalah sih. Damai-damai saja," kata Agung saat ditemui di rumah Eny dan Tiko, Senin (9/1/2023).
Bahkan Eny dan Herman sama-sama memilihkan barang apa saja yang dapat dibawa ke Madiun, Jawa Timur.
"Kesannya damai saja tidak ada masalah. Ibu (Eny) juga nunjukkin barangnya yang mau dibawa ke Madiun," tutur Agung.
Adapun barang-barang yang diangkut Herman yakni lemari, kasur, hingga perabotan rumah tangga.
Di sisi lain, ayah Tiko pernah mengungkap keinginan akan kembali ke rumah mewah itu.
"Bapaknya Tiko waktu itu ikut mobil. Pesan sama saya, (katanya) nanti tiga tahun lagi saya ke sini, mau nyunatin Tiko," ujar Agung di Cakung, Senin (9/1/2023), dilansir dari TribunJakarta.com.
Sayangnya, ucapan tersebut tak pernah terwujud hingga akhir hayat Herman.
Agung mengatakan bahwa tak ada lagi pesan yang disampaikan Herman selain ingin mengkhitan Tiko.
"Enggak, cuma berpesan 'aku tiga tahun lagi aku ke sini. Temui saya, pak. Paling saya nyunatin anak saya.' Begitu," ucapnya menirukan Herman.
Sementara itu dilansir dari Tribunnews.com, tetangga turut buka suara perihal kondisi Eny yang mengalami depresi.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar