GridPop.ID - Tips hidup sehat berikut ini perlu diketahui oleh wanita.
Ya, kali ini akan membahas soal penyebab miom.
Fibroid atau miom adalah tumor berupa jaringan otot yang kebanyakan jinak atau tidak bersifat kanker.
Dilansir oleh kompas.com dari Women’sHealth, miom biasanya tumbuh di dinding rahim.
Selain itu, ada juga miom yang tumbuh di tuba falopi, indung telur, serviks atau leher rahim, sampai vagina.
Penyebab miom tidak diketahui secara pasti. Tapi, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko wanita terkena penyakit ini.
Faktor penyebab miom
Berikut ini beberapa faktor penyebab miom pada wanita:
1. Hormon tidak seimbang
Kadar hormon estrogen atau progesteron yang tinggi di dalam tubuh bisa memicu munculnya miom atau fibroid di organ reproduksi wanita.
Selain itu, tingginya hormon yang memengaruhi pertumbuhan seperti Insulin-like growth factor (IGF-1) juga bisa memicu miom.
2. Genetik
Wanita yang lahir dari ibu atau memiliki saudara perempuan yang memiliki miom, tiga kali lipat lebih berisiko terkena miom dibandingkan wanita yang tidak berasal dari keluarga penderita miom.
3. Usia
Fibroid jarang dialami perempuan yang baru pubertas. Masalah kesehatan ini lebih sering dirasakan wanita berusia 30 tahunan atau 40 tahunan sampai menopause. Setelah menopause, biasanya miom sembuh sendiri.
4. Kegemukan
Wanita yang kegemukan berisiko dua sampai tiga kali lipat lebih tinggi terkena miom daripada wanita dengan berat badan ideal. Pasalnya, kegemukan bisa membuat hormon tidak seimbang.
5. Pola makan tidak sehat
Kebiasaan makan yang tidak sehat juga bisa jadi salah satu faktor penyebab miom.
Pola makan tidak sehat ini bisa karena makan daging merah (sapi, kambing, babi) berlebihan, daging olahan (burger, sosis, kornet), makanan cepat saji, atau berpengawet.
Perlu diketahui, wanita yang rajin makan sayuran hijau lebih jarang atau berisiko lebih rendah terkena miom.
6. Faktor lainnya
Baca Juga: Ingin Balikan, Ferry Irawan Curhat ke Elma Theana Enggan Cerai dari Venna Melinda: Dia Sedih Banget
Dilansir dari MayoClinic, di beberapa kasus miom disebabkan haid pertama terlalu awal atau pubertas dini serta kekurangan vitamin D.
Dari penjabaran di atas, beberapa faktor penyebab miom tidak bisa dikendalikan.
Namun, Anda tetap bisa meminimalkan risikonya dengan menjaga berat badan ideal dan menjalankan pola makan sehat.
Selain itu, waspadai juga ciri-ciri miom.
Dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa gejala miom di antaranya nyeri haid parah, darah haid yang sangat banyak, flek di luar jadwal haid, sering kencing, sakit punggung bawah, sering keputihan, sembelit, perut buncit, atau nyeri saat bercinta.
Tak Selalu Harus Operasi, dr. William Halim Sebut Miom Berukuran Kecil Cukup Dilakukan Observasi
Miom dapat muncul sebagai satu miom dan juga dapat muncul sebagai sekelompok miom kecil.
Melansir laman tribunhealth.com, menurut dr. William Halim, tidak semua miom membutuhkan operasi.
Miom dapat dilakukan operasi tergantung dari ukuran dan posisi miom tersebut.
Jika miom terus tumbuh membesar, maka membutuhkan tindakan operasi, namun jika miom hanya tumbuh kecil dapat dilakukan terapi konservatif.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Kandungan, dr. William Halim, Sp.OG, memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Warta Kota Production.
dr. William Halim menyampaikan, pentingnya memberikan penjelasan kepada pasien yang mengalami miom mengenai perawatan yang perlu mereka lakukan.
Karena tidak semua miom membutuhkan operasi, miom yang tidak bergejala dan berukuran kecil yaitu sekitar 2-3 cm terbilang tidak berbahaya dan cukup dilakukan observasi saja.
Selain posisi miom dan ukuran miom, yang perlu diperhatikan ialah kondisi keseluruhan dari pasien tersebut.
Pasalnya pasien dengan komorbid gangguan hormon atau PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) harus benar-benar diperhatikan karena kondisi tersebut dapat mempengaruhi pembesaran pada miom.
dr. William Halim menjelaskan, meskipun miom tidak menimbulkan gejala dan ukuran kecil, namun posisinya berada di dalam rahim, miom tersebut cukup berbahaya.
Posisi miom yang berada di dalam rahim berisiko menyebabkan infertilitas pada penderitanya dan hal ini harus segera dilakukan tindakan.
"Jadi tidak hanya ukuran saja yang dipertimbangkan, namun posisi miom juga harus diperhatikan."
"Kalau memiliki ukuran kecil dan posisinya di dalam rahim harus tetap waspada."
"Namun jika ukuran miom kecil dan posisinya bagus, maka cukup dilakukan observasi saja."
Oleh karena itu, pentingnya melakukan konsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan perawatan yang tepat pada miom. GridPop.ID (*)
Baca Juga: Update Harga Sembako Telur Ayam Sabtu 14 Januari 2023, Wilayah Ini Terendah Rp 26.642 per Kg
Source | : | Kompas.com,Tribunhealth.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar