GridPop.ID - Tak banyak orang tahu bahwa penderita refluks gastroesofagus atau GERD bisa memperoleh manfaat puasa.
Diketahui bahwa umat Muslim sebentar lagi akan menjalankan ibadah puasa Ramadan 2023.
Mengutip Kompas.tv, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan 2023 jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023.
"Umur bulan Syakban 1444 Hijriah 30 hari dan tanggal 1 Ramadan jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023 Masehi," demikian bunyi surat Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang diterima Kompas.tv di Jakarta, Selasa.
Itu berarti, puasa tinggal 47 hari lagi.
Nah, puasa memang wajib hukumnya bagi seluruh umat Muslim.
Tapi, bagaimana dengan seseorang yang menderita GERD?
Tak sedikit penderita GERD yang resah dalam menjalani puasa karena mereka takut kambuh sewaktu-waktu.
Melansir Kompas.com via Sosok.id, GERD adalah naiknya asam lambung sampai ke kerongkongan akibat katup lambung tidak berfungsi optimal.
Seseorang dapat dinyatakan menderita GERD bila terjadi kenaikan asam lambung ringan setidaknya dua kali seminggu, atau kenaikan asam lambung berat setidaknya sekali dalam seminggu.
Tapi, ternyata dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEG justru menyarankan penderita GERD berpuasa.
Hal tersebut diungkap dalam sesi Live Instagram bersama dr. Arti Indira M. Gizi, Sp. GK dan dr. Teuku Adifitrian, SpBP-RE atau yang dikenal dengan sapaan dr.Tompi, Senin (27/4/2020).
"Kami malah menyarankan pasien-pasien GERD berpuasa."
"Karena dengan berpuasa kita mengistirahatkan lambung, pikiran," ujarnya.
Tak hanya di bulan Ramadan saja, tapi Kaka juga menganjurkan pasien GERD menjalani puasa Senin-Kamis.
Seseorang yang berpuasa, ujarnya akan cenderung mengucapkan niat berpuasa saat sahur atau malam harinya.
Ketika mengucapkan niat, kita memberikan instruksi kepada tubuh untuk beristirahat, hingga lambung untuk tidak memproduksi asam lambung.
"Tentunya dengan puasa yang benar, ya. Makanan dan minumannya yang bagus untuk berpuasa," papar dia.
Misalnya, dengan mengonsumsi makanan bernutrisi lengkap mulai dari karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin dan mineral yang diperoleh dari sayur serta buah.
"Jadi saya bilang boleh semuanya asal tidak berlebihan."
"Tapi kalau nanti ada sesuatu yang mengganggu, baru itu ditandai," ungkap dia."
"Namun jangan semua (makanan) dianggap tidak boleh. Karena kalau sudah stres susah banget menyembuhkannya."
Lebih lanjut, ia mengatakan apabila tidak menunjukkan adanya tanda-tanda bahaya, maka penderita GERD dianjurkan menjalani puasa.
Tanda-tanda yang dimaksud seperti adanya pendarahan, muntah darah, BAB berdarah atau BAB hitam, serta menderita penyakit lain.
Seperti kanker, gagal jantung berat, gangguan hati dan gangguan ginjal.
"Kalau dispepsia atau GERD biasa yang sudah diendoskopi ternyata tidak ada sesuatu yang membahayakan, seperti polip atau luka-luka, silakan berpuasa."
"Bahkan bisa sembuh dengan berpuasa," papar Kaka.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Kompas.tv |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar