GridPop.ID - Mensos Tri Rismaharini sempat sujud di kaki guru yang tunanetra terkait lahan SLB.
Aksi sujud Tri Rismaharini saat berdebat soal hibah lahan SLB dengan guru tunanetra itu dinilai hanya pencitraan.
Guru tunanetra itu menyebut aksinya itu tidak jelas karena setelanya emosi lagi.
Dilansir artikel Kompas.com, guru tunanetra itu menyebut aksi Tri Rismaharini hanya pencitraan.
"Menurut saya itu pencitraan ya, karena sujudnya tuh enggak jelas. Terus setelah sujud, dia emosi lagi. Kalau sujud itu kan harusnya memohon maaf, 'saya akan berusaha gitu', tapi kan tidak ada pernyataan itu. Malah habis itu ngomel-ngomel lagi Bu Mensos itu," ujar Yuniati, dikutip dari Tribun Jabar, Selasa.
Yuniati menyayangkan sikap Risma yang menanggapi pertanyaan para guru dengan emosi.
Padahal, hibah lahan itu merupakan janji Risma dan harus dipenuhi demi mengembangkan pembangunan fasilitas sekolah.
"Ketika ditagih beliau emosi dan ngomong malah ke mana-mana, jadi tidak menggunakan logikanya. Ini (lahannya) kalau belum dihibahkan, kami belum bisa dibangun. Misalnya saat ada dana BOS atau Kementerian Pendidikan yang setiap sekolah kan biasanya ada untuk pembangunan, kami jadi enggak bisa membangun," katanya.
Yuniati mengatakan, terdapat perbedaan pandangan antara Risma dan pengajar sekolah.
Risma menginginkan lahan dipakai untuk pendidikan dan area bekerja para penyandang disabilitas.
Sedangkan para pengajar menginginkan lahan tersebut hanya dipakai untuk mengembangkan fasilitas sekolah.
"Yang benar kan harusnya pendidikan dulu baru lahan kerja, iya enggak? Harusnya dibuka jalur pendidikan dulu dan program pendidikan dulu baru membicarakan lahan kerja.
Source | : | Kompas.com,Tribun Gorontalo |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar