GridPop.ID - Saat menjalankan puasa Ramadhan, perubahan pola makan dan minum kerap menimbulkan masalah pada mulut.
Masalah mulut akibat perubahan pola makan dan minum ini seperti bau mulut, bibir pecah-pecah, tenggorokan kering, panas dalam dan sariawan.
Panas dalam dan sariawan ini kerap kali dialami oleh orang yang berpuasa karena kurangnya asupan cairan dalam tubuh.
Lantas, bagaimana cara mengatasi sariawan saat puasa?
"Munculnya kondisi-kondisi yang mengurangi kenyamanan dalam menjalankan ibadah puasa itu tak lepas dari kurangnya cairan di dalam tubuh," kata Head of Marketing dari PT Deltomed Laboratories Maria Eleison seperti dilansir artikel Tribun Batam dari Tribunnews.com.
Kebiasaan mengonsumsi makanan berminyak, berlemak dan minuman dingin yang berlebihan ketika sahur dan berbuka dapat mempercepat timbulnya panas dalam.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai gejala yang muncul diantaranya bibir pecah-pecah, sariawan, tenggorokan sakit saat menelan dan masalah pencernaan seperti konstipasi atau sulit buang air besar.
Sariawan adalah luka yang ada di mulut yang bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7 hingga 14 hari.
Meskipun bisa sembuh sendiri, sariawan juga bisa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman, terlebih bila sering kambuh.
Dalam dunia medis, sariawan ini dikenal dengan nama Stomatitis Aftosa Rekuren atau SAR.
Luka yang satu ini bisa muncul dengan ukuran yang kecil atau bahkan besar dan terasa sangat nyeri.
Source | : | Tribun Batam,Serambinews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar