Penyebab beser sendiri belum diketahui dengan pasti.
Namun, beberapa teori mengaitkan kondisi ini dengan proses penuaan, genetik, menopause, stres psikologis, radang saluran cerna, hingga sumbatan saluran kemih bagian bawah.
"Overactive bladder dapat disertai dengan gejala mengompol. Selain itu, terdapat jenis mengompol lain yang sering pada perempuan yaitu mengompol yang timbul saat pasien batuk, bersin, tertawa, atau aktivitas fisik lainnya," paparnya.
Walau pun tidak mengancam jiwa, tetapi LUTS sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Aspek pekerjaan, sosial, seksual, dan kualtias tidur dapat terganggu ketika seseorang mengalami LUTS.
Pengobatan
Pengobatan gangguan urologi akan disesuaikan dengan penyebabnya. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan yang tepat sehingga dokter dapat menentukan tata laksana yang sesuai untuk pasien.
Menurut dr.Harrina saat ini sudah tersedia peemrmiksaan urodinamik yang bekerja dengan merekam perilaku kandung kemih saat sedang diisi dan saat sedang berkemih.
Data yang didapat nantinya berupa grafik yang dapat menunjukkan kapasitas kandung kemih kencing, ada tidaknya overaktivitas kandung kemih saat sedang diisi dan apakah otot kandung kemih berkontraksi dengan baik saat berkemih, serta apakah masih terdapat sisa urine setelah pasien selesai berkemih.
"Data yang didapat lalu dikombinasikan dengan keluhan dan kondisi klinis pasien hingga dapat menetukan rekomendasi tata laksana untuk pasien,” ujarnya.
Baca Juga: 6 Sayuran yang Tidak Cocok Dikonsumsi Saat Sahur, Ada Kol hingga Jagung Manis
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar