GridPop.ID - Santet selama ini erat kaitannya dengan hal negatif.
Diansir dari laman kompas.com, mahasiswa UGM melakukan penelitian tentang santet dan menunjukkan jika santet sudah mengakar di dalam masyarakat Jawa.
Hal itu terekam dalam peninggalan-peninggalan tekstual seperti manuskrip dan aktivitas manusia pada waktu itu.
Secara tekstual, kata santet tidak ditemukan dalam manuskrip. Kata yang memiliki hubungan erat dengan santet adalah kata sathet yang dimuat dalam Serat Wedhasatmaka tahun 1905 yang berarti ‘jenis pesona dengan menggambar’.
Meskipun secara tekstual kata santet tidak terdapat dalam beberapa manuskrip sebagai objek kajian data, hal ini dirasa wajar sebab dalam kasusastran Jawa santet merupakan akronim dari mesisan kanthet dan mesisan benthet.
Mahasiswa UGM tersebut, mendapat fakta ini setelah melakukan wawancara yang dengan Wisma Nugraha yang merupakan Dosen FIB UGM.
Sementara melansir dari laman bangkapos.com, santet yang berbentuk negatif biasanya dikirim secara gaib menggunakan media seperti rambut, foto, boneka, dupa, kembang, paku, dan sebagainya.
Biasanya santet sering dilakukan orang yang mempunyai dendam karena sakit hati kepada orang lain. Santet dapat dilakukan sendiri maupun dengan bantuan seorang dukun.
Dikutip Bangkapos.com dari sejumlah sumber, santet atau ilmu hitam telah dipercaya masyarakat sejak berabad lalu. Mereka percaya penyakit yang menurut mereka tidak jelas asal muasalnya adalah akibat santet.
Bagi masyarakat yang percaya, orang yang kena santet mengalami penyakit yang tidak diketahui penyebabnya, datang tiba-tiba dan bersifat kronis.
Bisa juga munculnya benda-benda asing di tubuh seperti rambut, paku, atau benda tajam lainnya, dikaitkan dengan santet.
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Tekanan Darah Tinggi Secara Alami, Cepat dan Tanpa Obat
Source | : | Kompas.com,Bangkapos |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar