Saat pria ejakulasi, setidaknya ada satu juta sel sperma yang dilepaskan untuk menuju sel telur.
Separuh dari sperma mungkin memiliki kromosom X dan setengah lainnya membawa kromosom Y.
Jika sperma membawa kromosom Y, bayi yang dilahirkan kemungkinan mewarisi XY, yang kemudian berjenis kelamin laki-laki.
Sedangkan untuk bayi perempuan biasanya sperma membawa kromosom X saat bertemu sel telur dan mewarisi gen XX.
Menurut Shettles, sperma pria cenderung lebih cepat berenang di lingkungan basa, sedangkan sperma yang menghasilkan bayi perempuan sanggup hidup lebih lama pada kondisi saluran vagina yang asam.
Karena itulah dia menggunakan metode kondisi atau tingkat keasaman rahim untuk menentukan bayi laki-laki atau perempuan.
Cara mendapatkan bayi laki-laki
Menurut Shettles, mengatur waktu bercinta sedekat mungkin atau bahkan setelah masa ovulasi adalah kunci untuk mendapatkan bayi laki-laki.
Menurutnya, untuk mendapatkan anak laki-laki, pasangan harus menghindari sesi bercinta di antara periode menstruasi dan beberapa hari sebelum ovulasi.
Sebaliknya, kita dianjurkan berhubungan seks pada hari ovulasi hingga 2-3 hari setelahnya.
Cara ini dapat membuat sperma yang membawa kromosom laki-laki lebih dekat dengan serviks, sedangkan gaya bercinta yang disarankan adalah doggy style yang membuat penetrasi lebih dalam.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar