GridPop.ID - Bagi suami istri, hubungan intim sangat mempengaruhi rencana untuk memiliki keturunan.
Banyak perempuan yang mencari cara hubungan intim agar cepat hamil yang bisa dicoba bersama suami.
Tidak hanya hubungan intim, gaya hidup sehat juga mempengaruhi cepat atau tidaknya terjadi kehamilan.
Di samping program hamil (promil), pasangan suami istri juga kerap mengikuti cara apa pun yang disarankan masyarakat untuk mempercepat kehamilan.
Sayangnya, tak sedikit pula dari cara tersebut hanya mitos dan terbukti salah kaprah. Lalu, apa saja mitos tersebut?
Dilansir dari Kompas.com, berikut beberapa mitos seputar promil yang sebaiknya tidak dipercaya.
1. Taoge mempercepat kehamilan
Fungsi taoge atau kecambah sebagai makanan yang mampu mempercepat kehamilan merupakan mitos yang paling dipercaya masyarakat.
Fakta tersebut tidak sepenuhnya benar.
Untuk diketahui, taoge mengandung serat, protein, karbohidrat, vitamin, seperti vitamin A, B, C, dan K, asal folat, zink, selenium, magnesium serta antioksidan.
Berbagai kandungan itu dapat membantu meningkatkan kesuburan wanita serta meningkatkan jumlah dan kualitas sperma pria.
Berdasarkan kandungan nutrisi itu, taoge memang berpotensi meningkatkan kesuburan. Namun, belum ada penelitian spesifik mengenai peran taoge dalam mempercepat kehamilan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Mesin Cuci Bau, Diantaranya Jangan Gunakan Deterjen yang Salah!
2. Sering bercinta bikin cepat hamil
Sebagian pasangan beranggapan bahwa berhubungan seksual setiap hari dapat meningkatkan potensi kehamilan.
Anggapan ini jelas salah kaprah. Faktanya, bercinta setiap hari berpotensi membuat kualitas sperma yang dikeluarkan tidak baik.
Sebab, pematangan sperma membutuhkan waktu dua sampai tiga hari. Dengan kata lain, pengeluaran setiap hari justru memperkecil peluang kehamilan.
Frekuensi hubungan seksual yang ideal dan dianjurkan untuk meningkatkan potensi kehamilan adalah tiga kali per minggu.
3. Minum obat batuk mempercepat kehamilan
Salah satu teori yang berkembang pada 1982 menyebutkan bahwa kandungan guaifenesin pada obat batuk dapat menipiskan lendir serviks sehingga memudahkan perjalanan sperma bertemu sel telur.
Sejak saat itu, obat batuk dipercaya dapat mempercepat kehamilan. Hingga kini, tak ada penelitian yang membuktikan teori tersebut.
Bahkan, kehamilan yang terjadi setelah minum obat batuk lebih tepat jika disebut sebagai kebetulan semata atau efek plasebo.
Faktanya, zat antihistamin dalam obat batuk berdampak buruk bagi kesuburan jika dikonsumsi dalam dosis berlebihan.
Di tengah berbagai mitos yang beredar seputar kehamilan, pasangan suami istri hendaknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk mengikuti perencanaan promil sesuai ketentuan.
Ada beberapa cara hubungan intim yang bisa menunjang percepatan hami yang wajib diketahui suami istri:
Baca Juga: Jangan Panik! Begini Cara Mengatasi Instagram Down bagi Pengguna HP Android
1. Menentukan waktu yang tepat
Hubungan seksual yang dijalankan pada saat ovulasi meningkatkan peluang untuk hamil.
Mengetahui siklus menstruasi secara teratur dapat membantu menentukan waktu yang tepat untuk berhubungan intim.
Biasanya, ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai.
Penggunaan alat prediksi ovulasi, seperti tes ovulasi atau mengamati perubahan lendir serviks, juga dapat membantu dalam menentukan waktu yang tepat.
2. Menerapkan gaya hidup sehat
Kesehatan umum memiliki dampak yang signifikan pada kesuburan.
Pasangan yang ingin cepat hamil sebaiknya menjaga pola makan seimbang, melakukan aktivitas fisik secara teratur, menghindari konsumsi alkohol, merokok, atau obat-obatan terlarang, serta mengurangi stres.
Mengontrol berat badan juga penting, karena kelebihan maupun kekurangan berat badan dapat mempengaruhi kesuburan.
3. Menghindari gangguan atau faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan
Beberapa faktor eksternal dapat mempengaruhi kesuburan. Contohnya, paparan bahan kimia berbahaya atau radiasi dapat berdampak negatif pada kesuburan.
Pasangan juga sebaiknya menghindari paparan panas berlebihan, seperti mandi panas atau terlalu sering mengunjungi sauna.
Baca Juga: Benarkah Payudara Bisa Mempesar Secara Alami Tanpa Operasi? Begini Jawabannya
Selain itu, pria sebaiknya menghindari pemakaian celana dalam yang terlalu ketat dan wanita sebaiknya menghindari menggunakan tampon dengan bahan kimia yang berbahaya.
Harap diingat bahwa setiap pasangan memiliki keadaan dan faktor individu yang berbeda, dan ini hanya merupakan beberapa tips umum.
Jika Anda ingin informasi yang lebih spesifik atau terkait dengan kondisi Anda, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan yang kompeten.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Open AI Chat GPT |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar