GridPop.ID - Hubungan intim dilakukan oleh pasangan suami istri untuk memuaskan hasrat sekusal dan juga untuk menghasilkan keturunan.
Demi mendapatkan kenikmatan dan kenyamanan saat hubungan intim, wanita tak jarang menggunakan bantuan gel pelicin atau pelumas.
Namun, sempat beredar kabar jika menggunakan gel pelicin saat hubungan intim bisa berbahaya bahkan memicu timbulnya kanker.
Apakah benar? begini penjelasan dokter.
Dilansir dari laman serambinews.com, Seksolog dr Boyke justru anjurkan menggunakan jenis gel seperti ini yang tidak berisiko kanker.
Saat berhubungan intim, sebagian wanita tak jarang menggunakan gel pelicin untuk miss V.
Penggunaaan gel pelicin ini bertujuan agar miss V tak kering sehingga menjadi pelumas saat berhubungan intim.
Lantas, bolehkah menggunakan gel pelicin tersebut? Simak penjelasan dr Boyke dalam artikel ini.
Kondisi vagina atau miss V kering merupakan salah satu masalah yang kerap di alami wanita yang sudah menikah saat berhubungan intim.
Tentunya hal ini membuat wanita merasa tidak nyaman.
Miss V kering terasa sangat mengganggu bagi beberapa wanita.
Biasanya untuk mengatasi hal ini, banyak wanita menggunakan gel untuk pelumas miss V.
Namun ternyata, isu yang beredar di tengah masayarkat mengatakan jika pengguaan gel untuk miss V bisa mengakibatkan kanker rahim.
dr Boyke lantas membantah hal tersebut.
"Itu mitos," kata dr Boyke dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Sonara FM, Kamis (8/12/2022).
Menurutnya, selama penggunaan gel pelicin vagina terbuat dari bahan alami, maka tidak menyebabkan kanker rahim.
"Penggunaan gel selama bahan-bahannya herbal itu tidak masalah," tegasnya.
Justru yang harus diwaspadai adalah gel yang mengandung campuran bahan kimia.
Pasalnya, gel ini dapat menyebabkan kanker pada daerah vagina.
"Kalau ada campuran kimia, nah itu bisa menyebakan kanker. Tapi bukan kanker rahim tapi kanker pada daerah vagina," sambungnya.
Adapun bahan kimia yang harus diwaspadai penggunaannya untuk gel vagina adalah yang mengandung bahan karsinogen, yakni zat yang mendorong terjadinya kanker.
"Seperti bioksin yanng didapatkan pada pemutih, kemudian juga ramuan-ramuan yang terbuat dari gel yang mengandung bahan karsinogenik seperti bahan bahan untuk selain pemutih tadi, seakan-akan vagina itu kembali kecang kembali itu juga berbahaya," imbuhnya.
Baca Juga: Bisa Masuk Bui? Begini Hukum Suami Paksa Istri Lakukan Hubungan Intim
Sebagai solusi alami mengatasi miss V kering saat berhubungan intim, dianjurkan dr Boyke sebaiknya menggunakan gel yang terdapat banyak mengandung air di dalamnya.
Sementara untuk penggunaan bahan alami, dianjurkan menggunakan minyak kelapa atau minyak zaitun.
"Kalau mau menggunakan gel, gunakanlah kalau bisa sih yang solobilitasnya terbuat dari air. Tapi kalau pun tidak ada silakan menggunakan minyak zaitun atau minyak kelapa itu jauh lebih aman ketimbang menggunakan gel- gel yang kimia, virgin coocnut oil misalnya, pokonya minyak untuk kesehatan," pungkasnya.
Hindari Menggunakan 5 Bahan Berikut untuk Pelumas Saat Bercinta
Ada beberapa bahan pelumas yang perlu dihindari karena memiliki risiko kesehatan, terutama ketika dilakukan penetrasi ke dalam vagina.
Dilansir dari laman kompas.com, beberapa bahan tersebut antara lain:
1. Lotion
Beberapa orang mungkin masih menduga bahwa lotion adalah alternatif pelumas yang baik, padahal kenyataannya tidak demikian.
Bahkan lotion yang berlabel alami sekalipun bisa mengandung pewarna dan parfum, bisa juga mengandung paraben, yang diyakini beberapa ahli berpotensi mengganggu hormon.
2. Minyak zaitun K
Konsumsi minyak zaitun memang baik untuk jantung dan bisa membuat kulit berkilau.
Namun, meskipun minyak zaitun adalah pilihan yang bagus untuk pijat dan foreplay, pendidik seks, pelatih dan psikolog berlisensi, Liz Powell, PsyD mengatakan bahan ini tidak begitu baik untuk penetrasi.
Terutama jika Anda menggunakan kondom. Sebab, minyak alami apa pun dapat melemahkan lateks di kondom, sehingga membuat Anda kurang terlindungi dari kehamilan dan Infeksi Menular Seksual (IMS).
3. Petroleum jelly
Pelumas yang ideal akan membuat penetrasi menjadi lebih lancar ketika berhubungan intim, bukan justru membuat lengket, seperti efek yang cenderung dirasakan ketika menggunakan petroleum jelly.
Petroleum jelly sulit untuk dibersihkan dan dapat menahan bakteri, yang pada akhirnya berpotensi menyebabkan iritasi atau infeksi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa perempuan yang menggunakan petroleum jelly sebagai pelumas ketika berhubungan intim memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk mengalami vaginosis bakterial.
Seperti produk berbasis minyak, produk ini juga dapat mengganggu efektivitas kondom berbasis lateks, yang berarti meningkatkan risiko kehamilan dan IMS.
4. Baby oil
Beberapa produk pelumas memang terasa ringan dan licin, seperti baby oil.
Namun, minyak adalah kata kuncinya. Meskipun terasa enak di tangan, baby oil bukanlah pilihan yang baik.
Penelitian lainnya yang diterbitkan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology menemukan hubungan antara penggunaan baby oil secara intravaginal dan pertumbuhan jamu candida di vagina, yang dapat menyebabkan infeksi jamur.
Baca Juga: 3 Cara Meningkatkan Hubungan Intim dengan Pasangan, Dijamin Kehidupan Rumah Tangga Makin Romantis!
Selain itu, produk berbasis minyaknya bisa merusak lateks pada kondom.
5. Mentega
Mentega mengandung protein kasein dari susu, yang bisa menjadi tengik dengan sangat cepat.
Bereksperimen di kamar tidur memang menyenangkan, namun tentunya Anda ingin menjauhkan protein hewani yang kemungkinan dapat membusuk dari alat kelamin, bukan? GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar