GridPop.ID -Viral di media sosial istilah Toxic positivity.
Toxic positivity bisa menyerang siapa saja, termasuk kaum muda
Seseorang yang menolak emosi negatif akan terjebak dalam momen Toxic Positivity.
Dilansir dari TribunJatim.com, Toxic positivity adalah sebuah kondisi ketika seseorang menuntut dirinya sendiri atau orang lain untuk selalu berpikir dan bersikap positif, namun menolak semua emosi negatif.
Padahal, emosi negatif juga perlu diekspresikan, karena jika terus disangkal, dapat menyebabkan rusaknya kesehatan mental, termasuk stres berat, cemas, depresi hingga PTSD.
Seseorang yang menyampaikan kata-kata toxic positivity kemungkinan tidak bermaksud buruk karena ia ingin menyemangati orang lain yang sedang tertekan.
Namun cara penyampaiannya yang salah justru akan berakibat buruk pada orang tersebut.
Salah satu contoh kalimat toxic positivity yang paling sering diucapkan adalah "Kamu lebih beruntung, masih banyak orang yang lebih menderita dari kamu" dan "Jangan menyerah. Aku saja bisa, masak kamu enggak?".
Cara mengatasi toxic positivity
Dilansir dari laman Healthline via Kompas.com, berikut beberapa tips sederhana untuk mengatasi toxic positivity:
1. Tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja
Source | : | Kompas.com,Tribunjatim.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar