2. Risiko plasenta previa
Kondisi plasenta previa bisa terjadi karena plasenta menutupi sebagian atau seluruh pembukaan pada serviks.
Kondisi ini bisa mengakibatkan perdarahan sehingga bisa mengancam kehidupan ibu hamil dan juga janin.
Dengan melakukan hubungan seksual maka bisa meningkatkan risiko plasenta previa, karena adanya gerakan yang kuat dan orgasme sehingga bisa merusak plasenta yang lemah.
3. Risiko infeksi
Sistem kekebalan tubuh Moms akan lebih berisiko terhadap infeksi selama kehamilan.
Dengan berhubungan intim bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi di saluran kemih, serviks, dan vagina.
Infeksi saluran kemih ini bisa menimbulkan gejala seperti nyeri panggul, sulit buang air kecil, dan demam.
Jika infeksi pada vagina, maka bisa menimbulkan nyeri, keputihan, dan gatal. Infeksi pada serviks bisa menimbulkan berdarah bahkan sampai keguguran.
4. Risiko perdarahan
Tanda bahwa terjadinya masalah pada kehamilan yaitu adanya perdarahan.
Dengan melakukan hubungan intim, maka bisa meningkatkan risiko perdarahan di trimester pertama.
5. Kelahiran prematur
Melakukan berhubungan saat hamil muda juga bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Kondisi ini bisa terjadi karena orgasme bisa merangsang kontraksi rahim sehingga membuat pembukaan serviks. Apabila serviks terbuka lebih awal, ini bisa membuat kelahiran prematur.
6. Mengancam keselamatan janin dalam kandungan
Jika melakukan hubungan intim dengan cara yang kurang tepat saat hamil muda, maka bisa mengancam keselamatan ibu dan janin.
Hindari meniup Miss V, sebab bisa meningkatkan risiko terjadinya emboli udara. Gelembung udara akan masuk ke dalam Miss V hingga ke sirkulasi darah.
Kondisi tersebut akan membahayakan nyawa ibu hamil dan juga janin. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunJabar |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar