Setelah menerima rangsangan yang tepat, wanita akan mencapai puncak kenikmatan yang ditandai dengan orgasme.
Tahap ini hanya berlangsung selama beberapa detik. Otot-otot yang tadinya mengencang akan berkontraksi hebat, terutama pada kaki dan tangan.
Kaki dan tangan biasanya membuat gerakan seperti mencengkeram sesuatu dengan erat. Selain itu, wanita tampak kehabisan napas.
Dinding dan mulut vagina mengencang jadi kian rapat, seolah untuk “menggigit” penis. Pada banyak wanita, kedua kelopak mata akan menutup saat mencapai orgasme.
3. Tahap rileks
Beberapa detik setelah orgasme, tubuh wanita akan kembali rileks dan lemas. Artinya ia telah sukses melepaskan energi dan gairah seksualnya.
Otot-otot di sekitar vagina yang tegang perlahan-lahan mengendur. Detak jantung dan laju pernapasan pun berangsur-angsur melambat jadi normal lagi.
Ciri-ciri orgasme palsu
1. Banyak mendesah
Padahal menurut berbagai penelitian, desahan wanita bukanlah reaksi otomatis tubuhnya karena terangsang.
Suara desahan tersebut dibuat-buat untuk membuat pasangannya merasa semangat di ranjang. Orgasme betulan justru biasanya minim desahan atau jeritan.
Baca Juga: 2 Cara Pakai Tisu Magic yang Bisa Kamu Lakukan Sebelum Hubungan Intim
2. Kontraksi otot
Bila otot-otot pada tubuh wanita tidak mengencang seperti kelojotan, besar kemungkinan pasangan Anda hanya pura-pura. Perhatikan juga kalau dinding serta mulut vaginanya tidak terasa “menggigit”.
Bila Anda khawatir pasangan tidak mencapai orgasme, sebaiknya sampaikan kekhawatiran Anda dengan bertanya.
Misalnya bagian tubuh mana atau sentuhan seperti apa yang ia sukai. Dengan mengenal hasrat pasangan Anda, dijamin ia tak perlu pura-pura orgasme lagi. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,sonora |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar