GridPop.ID - Sebagian pasangan mungkin memiliki jadwal tertentu untuk melakukan hubungan intim.
Hubungan intim yang terjadwal antara pasangan suami istri tidak mengurangi kemesraan dalam rumah tangga.
Kendati demikian, bagaimana dengan hubungan intim yang terjadi secara spontan?
Penggambaran hubungan intim atau seks di TV dan film sering kali melibatkan pertemuan yang penuh gairah dan mendadak yang tampaknya hanya memiliki sedikit pemikiran atau perencanaan.
Penggambaran seks di media mungkin memberikan pesan bahwa ciri seks yang seksi dan memuaskan adalah spontanitas.
Faktanya, memang dalam penelitian kami, ketika kami bertanya kepada orang-orang yang berpasangan di Amerika Serikat dan Kanada tentang preferensi seksual mereka, sebagian besar percaya bahwa seks lebih memuaskan jika dilakukan secara spontan dibandingkan jika direncanakan sebelumnya.
Mitos tentang seks yang spontan
Tetapi apakah seks yang dilakukan secara spontan sebenarnya lebih memuaskan?
Meskipun spontanitas mungkin menandakan gairah bagi sebagian orang, mengutamakan spontanitas bisa jadi memiliki kekurangan.
Meskipun hasrat untuk berhubungan seks dapat menjadi sangat kuat dalam pergolakan hubungan baru dan seks mungkin terasa seperti terjadi secara teratur tanpa perencanaan, hasrat seksual (dan frekuensi hubungan seks) sering kali menurun seiring berjalannya waktu dalam suatu hubungan.
Pasangan jangka panjang yang menunggu kedua pasangannya memiliki ledakan hasrat secara bersamaan agar seks terjadi mungkin jarang melakukan hubungan seks.
Perencanaan mungkin penting agar seks dapat terjadi di tengah-tengah tuntutan lain pada waktu mereka, bahkan jika menjadwalkan pertemuan seksual dianggap kurang seksi.
Baca Juga: Ide Hadiah Berdasarkan MBTI Orang Tersayang, Berikan Hal Bermakna Sesuai Kepribadian
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar