GridPop.ID - Hubungan intim saat sedang hamil memang diperbolehkan.
Kendati demikian, ada yang mengatakan jika berhubungan intim saat hamil dapat meningkatkan risiko ISK bagi perempuan dan membahayakan keselamatan janinnya.
Pertanyaannya, apakah itu benar?
Nah, menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Valencia A. Yuwono, sebenarnya aktivitas seksual, baik pada ibu hamil maupun tidak, memang dapat meningkatkan risiko terkena ISK.
“Karena saat berhubungan badan, penis itu kan enggak langsung masuk ke dalam vagina, tapi menyentuh area lain, misalnya sekitar anus dan area sekitar vagina lain. Lalu, penis juga bisa mentok ke muara uretra, dan membawa masuk bakteri dari situ ke kandung kemih,” ujar Valencia dalam webinar seperti dikutip dari laman kompas.com.
"ISK Saat Hamil? Kok Bisa?" yang digelar oleh Eka Hospital pada Kamis (30/6/2022).
Valencia menambahkan, salah satu penyebab terjadinya ISK adalah masuknya bakteri dari bagian tubuh lain seperti anus yang naik ke kandung kemih.
Otomatis, berhubungan intim dapat meningkatkan risiko terjadinya ISK pada perempuan, yang anatomi tubuhnya memudahkan bakteri dari vagina atau anus masuk ke saluran kemih karena letaknya yang berdekatan.
Untuk itu, Valencia mengingatkan agar setelah berhubungan intim, semua perempuan harus segera buang air guna mencegah bakteri naik ke kandung kemih.
“Setiap habis berhubungan badan, wajib berkemih,” ujarnya.
Lalu selain karena berhubungan intim, meningkatnya risiko ISK saat kehamilan juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti adanya perubahan fisiologis dan hormon.
Menurut Valencia, pada saat kehamilan, hormon progesteron akan meningkat, mengakibatkan tubuh lebih rileks, sehingga gerakan pada saluran kecncing pun terbatas.
Selain itu, kehamilan dapat membuat pembuluh darah membesar dan mengakibatkan aliran darah dari ginjal meningkat.
Akhirnya ari-ari menekannya, sehingga meningkatkan risiko. Bila pengosongan kandung kemih tidak sempurna, ini meningkatkan kemungkinan bakteri untuk bereproduksi dalam tubuh.
Lalu, sistem kekebalan tubuh pun akan menurun.
Bukan hanya itu, pada saar hamil, tubuh seorang perempuan sebenarnya memiliki separuh materi genetik dari suami di tubuhnya, berisiko meningkatkan infeksi sakuran kemih pada kehamilan, Belum lagi, perut ibu hamil yang membesar juga dapat membuat perempuan lebih sulit membersihkan area genitalianya karena sulit bergerak.
Itulah beberapa hal yang mengakibatkan ibu hamil lebih rentan terkena ISK.
Bahaya ISK bagi ibu dan janin Menurut Valencia, jika seorang ibu mengalami ISK saat sedang hamil, janin yang dikandungnya bisa terancam bahaya.
“ISK bisa menyebabkan janin meminum cairan ketuban yang penuh dengan bakteri, jadi nggak bugar bayinya,” ujar Valencia.
Selain itu, ISK juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur atau lahir sebelum waktunya.
Pasalnya, peradangan akibat infeksi saluran kemih ini dapat membuat sistem imun ibu hamil terus mengeluarkan senyawa bernama prostaglandin.
Perlu diketahui, kadar prostaglandin yang terlalu kuat dapat menyebabkan rahim berkontraksi kuat, sehingga memicu persalinan sebelum waktunya.
Untungnya, risiko terjadinya ISK pada ibu hamil dapat dikurangi dengan melakukan beberapa langkah, seperti selalu cebok dengan arah dari depan ke belakang, langsung buang air setelah berhubungan intim, dan meminum air yang sebanyak enam hingga delapan gelas per harinya.
Memilih mandi, bukan berendam dan selalu membersihkan area sekitar vagina dengan air juga wajib dilakukan.
Lalu tentu saja, kita perlu menjaga agar area genital selalu kering dan bersih.
“Ini akan mengurangi risikonya,” kata Valencia.
Siapa saja yang terkena Infeksi Saluran Kemih (ISK)?
Melansir dari laman tribunkesehatan.com, siapa pun bisa terkena infeksi saluran kemih, tetapi lebih sering terjadi pada wanita.
Hal ini karena uretra (tabung yang membawa urin keluar dari tubuh) pada wanita lebih pendek dan lebih dekat ke anus, di mana bakteri E. coli biasa ditemukan.
Orang dewasa yang lebih tua juga berisiko lebih tinggi terkena sistitis, peningkatan risiko ini mungkin karena pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap.
Ada beberapa kondisi medis yang dapat dikaitkan dengan hal ini, termasuk pembesaran prostat atau prolaps kandung kemih (kondisi di mana kandung kemih jatuh atau keluar dari posisi biasanya).
GridPop.ID (*)
Source | : | tribunkesehatan,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar