Peneliti memperkirakan bahwa puncak estrogen pada pertengahan siklus menstruasi terjadi sekitar 24 jam setelah ovulasi.
Karena peningkatan estrogen inilah, gairah seks wanita juga bisa meningkat.
Karena kadar hormon berubah drastis selama kehamilan, setiap orang mungkin mengalami tingkat hasrat seksual yang berbeda pula.
Riset 2020 menemukan bahwa beberapa perubahan hormonal dapat menyebabkan orang menginginkan lebih banyak perhatian dan kasih sayang dari pasangannya pada tahap pertama kehamilan.
Namun, hal ini membuat mereka mengalami mual dan ketidaknyamanan lainnya sejak awal kehamilan.
Lalu pada trimester kedua, ketidaknyamanan tersebut akan berakhir dan berubah menjadi peningkatan gairah seks.
Sebab hilangnya gejala kehamilan, seperti mual dan muntah, membuat ibu hamil merasa lebih nyaman dan tentram.
Kemudian gairah seks tersebut akan menurun saat usia kandungan berada di trimester ketiga.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar