GridPop.ID - Quotes dari serial Gadis Kretek, tontonan yang sedang ramai dibicarakan.
Ya, baru-baru ini publik disuguhi sebuah serial yang sangat menarik.
Serial tersebut berjudul Gadis Kretek.
Melansir Kompas.com, film ini diperankan oleh sederet seleb Tanah Air.
Seperti Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Pritt Timothy, Putri Marino, Arya Saloka, Rukman Rosadi, dan masih banyak lagi.
Serial ini diadaptasi dari novel berjudul sama, karya Ratih Kumala.
Gadis Kretek bercerita tentang kisah cinta dengan latar belakang industri kretek pada era 60-an.
Serial ini bukan hanya tentang cinta, tapi juga cerita dari Jeng Yah yang menyimpan banyak permasalahan soal gender, budaya, sampai sejarah bisnis rokok kretek di Kota M.
Di balik ceritanya, ada banyak kata-kata bijak yang bisa dicontoh.
Mengutip Tribun Jogja, berikut quotes dari Gadis Kretek.
- Dunia bergerak seperti sebuah misteri yang tidak kita pahami. Tapi kita akan selalu menemukan ruang yang mengantarkan kita pada jawaban-jawaban yang kita cari– Dasiyah
- Kadang ada hal-hal yang harus tetap tinggal di masa lalu, nggak perlu diungkit-ungkit lagi – Purwanti
- Sesungguhnya saat itu saya tahu apa yang saya inginkan. Namun sejauh mana saya bisa dan boleh memilih pilihan saya sendiri – Dasiyah
- Kita semua pernah di titik terendah. Kalau orang menyebutnya luka, saya menyebutnya pelajaran– Dasiyah
- Izinkan aku melindungimu dari rasa sakitmu di masa lalu– Seno
- Sekeras apapun usaha saya, saya tetap tidak bisa melupakannya. Sebab ada janji yang harus saya tagih dan perasaan yang harus saya pastikan– Dasiyah
- Saya sudah membuang jauh-jauh apa yang saya impikan. Dan saya tahu saya mungkin tidak akan pernah mendapatkan apa yang saya mau– Dasiyah
Serial Gadis Kretek Dinilai Tak Sama dengan Versi Buku
Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala buka suara soal kabar yang menyebut bahwa serial dan buku tak sama.
Melansir Kompas.com, hal tersebut dibantah oleh Ratih.
"Itu tidak berbeda. Kalau teman-teman baca, itu enggak berbeda," ujarnya dikutip dari YouTube TS Media.
Meski demikian, secara alur memang ia tak membantah ada perbedaan lantaran dua medium yang berbeda antara buku dan serial televisi.
Baca Juga: Bodoamat Dicap Artis Sombong, Dian Sastro Beberkan Alasan Ogah Ladeni Foto Para Fans
Penulis bisa panjang lebar menjelaskan cerita dan karakter di buku.
Ada keterbatasan durasi dan waktu ketika cerita itu diangkat menjadi sebuah film atau serial.
"Secara plot berebda, tapi memang period yang kami semua sepakati memang kita ambil (tahun) 1960 dan modern, di shrinken (menyusut)," ucap Ratih.
"Kita punya keterbatasan waktu dan durasi," imbuhnya.
"Tapi kalau secara cerita, alur, semuanya masih sama," ucap Ratih.
"Kita menjaga itu. Itu lah yang dicintai sama pembacanya Gadis Kretek. selain dua tokoh ini Jeng Yah dan mas Raja, itu yang kita jaga," imbuhnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar