GridPop.ID - Viral di TikTok seorang anak mengaku jadi korban bullying di sekolah.
Adapun si anak bernama Yurika.
Melansir Tribun Trends, Yurika adalah seorang siswi kelas 1 SD yang sehari-hari berjualan tisu demi membantu orang tuanya.
Video Yurika viral setelah diunggah oleh akun TikTok @yoenik.apparel.
Kala itu Yurika sedang bersama sang teman.
"Aku di sekolah sering dibenci sama teman-teman dan di-bully," kata Yurika yang saat itu mengenakan seragam olahraga sekolah SD.
"Oh di-bully kenapa?" tanya si pewawancara.
"Aku lagi diam, terus teman-teman aku bilang Yurika mah bau tai," jawabnya, melansir dari TribunJakarta.
Sebenarnya Yurika sudah melapor ke guru, tapi yang bersangkutan tak mempercayainya.
Kemudian ia berpesan agar teman-temannya tak lagi membully dirinya.
"Teman-teman jangan nge-bully aku ya kita semua sama," katanya.
Baca Juga: 10 Quotes Bijak untuk Tukang Bully, Beri 'Tamparan' dengan Cara Elegan
Diketahui bocah perempuan tersebut sehari-hari berjualan tisu.
"Kalian biasanya kalau misalkan jualan tisu dari jam berapa sih?" tanya si pewawancara.
"Jam 13.00 WIB sampai sehabisnya," ujar Yurika bersamaan dengan temannya.
"Sehari dapat berapa?" tanya pewawancara lagi.
"Aku kalau satunya Rp 5 ribu, kalau duanya Rp 10 ribu," jawab Yurika.
Berdasarkan unggahan akun TikTok @51sye, Yurika menjajakan dagangannya di wilayah wisata Braga, Bandung, Jawa Barat.
"Ini aku kemarin ketemu sama Yurika, dia jualan tissue di Braga sama temannya. Harganya Rp 10 ribu dapet dua. Dan yang aku bikin salut dan sedih tuh dia jualan sampai jam 12/1 malem katanya," tulis @51sye.
Bocah berusia 7 tahun itu mengaku berdagang tisu demi membantu meringankan beban orang tua.
Dalam sehari, Yurika mendapatkan untung sebesar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
"(uangnya) Buat bekal sekolah," katanya saat diwawancarai TikToker @yogipriandana.
Yurika juga bercita-cita menjadi seorang guru.
"Cita-cita aku ingin menjadi guru," ujarnya.
Dampak Bullying Terhadap Anak
Perlu diketahui bahwa aksi perundungan terhadap anak mengakibatkan beberapa hal, yakni:
- Gangguan Kesehatan Mental: Anak yang menjadi korban bullying sering mengalami stres, kecemasan, depresi, dan bahkan dapat mengalami gangguan makan atau tidur. Mereka mungkin merasa tidak aman dan tertekan secara terus-menerus.
- Penurunan Diri: Bullying dapat merusak harga diri dan percaya diri anak. Mereka mungkin merasa tidak berharga, tidak dicintai, atau merasa bahwa ada yang salah dengan mereka.
- Penghindaran Sekolah: Anak yang menjadi korban bullying seringkali mencoba untuk menghindari sekolah atau aktivitas sosial lainnya yang memperbesar risiko mereka untuk diintimidasi.
- Gangguan Akademik: Bullying dapat mengganggu konsentrasi dan fokus anak di sekolah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan prestasi akademik.
- Isolasi Sosial: Anak yang menjadi korban bullying seringkali merasa terisolasi sosial karena mereka mungkin kesulitan membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Trends,Open AI Chat GPT |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar