Pada tahun 2003, dia ditugaskan Gereja Reformasi Protestan unutk membangun sebuah gereja pemuda di kota Winterthur.
Pada 2002, Nik terjun ke dunia politik dan fokusnya adalah pada isu-isu finansial dan keuangan.
Pada 2002-2004, dia menjadi anggota Dewa Kota Winterthur, dan sejak Mei 2008 dia dipercaya memimpin Partai Rakyat Evangelis Swiss (EPP).
Baca Juga : Heboh Video Kebohongan JurnalRisa, Paranormal Mbah Mijan Buka Suara
Pada 2014-2017, Nik menjadi anggota Dewa Kanton Zurich.
Dalam pemilihan Dewan Gubernur Kanton Zurich pada 12 April 2015, Nik bergabung dengan EPP sebagai kandidat.
Pada 2015 juga Nik mencalonkan diri sebagai kandidat anggota parlemen.
Dan, pada 27 November 201, dia terpilih menjadi anggota parlemen Swiss.
Baca Juga : Anang Histeris, Aurel dan Azriel Sempat Lihat Krisdayanti Kecanduan Narkoba
Setelah menjadi anggota parlemen, Nik banyak menekan perusahaan tekonologi agar membatasi penggunaan surat elektronik anonim.
Meski sudah mapan di Swiss, Nik tidak melupakan India.
Di kota Thalassery, Nik mengelola Yayasan Gundert yang fokus pada pendidikan modern untuk anak-anak India di semua kasta.
Nik juga menjadi salah satu pendiri dan anggota dewan perusahaan konsultan Herzkaftwek AG di Winterthur.
Perusahaan ini menawarkan pelatihan bagi para pengambil keputusan di perusahaan atau organisasi nir-laba.
Tak berhenti di sana, Nik juga adalah seorang pengusaha pemilik merek minuman jahe Zingi yang terkenal di Swiss.
Di Winterthur dia juga memiliki sebuah restoran bernama Concordia. (*)
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar