Find Us On Social Media :

Haru! Dihinakan Anaknya di Depan Umum, Saat Celana Nenek Tua ini Diangkat Bikin Nangis!

By Saeful Imam, Selasa, 8 Januari 2019 | 11:57 WIB

Ilustrasi nenek Huang yang menderita

Nakita.id - Ada pepatah yang mengatakan, kasih ibu sepanjang jalan, sedangkan kasih anak sepanjang galah. 

Artinya, kasih ibu seolah tak berbatas, melimpah ruah, mengalir deras sepanjang masa. 

Sebaliknya, kasih sayang anak kadang dibatasi sekat-sekat tertentu. 

Nah, kisah sedih nenek asal Cina di bawan ini bisa menggambarkan betapa besar kasih sayang ibu pada anaknya. 

Baca Juga : Menyayat Hati, Keluarga Adi Firansyah Kini Hidup Serba Kekurangan 12 Tahun Pasca Kepergian Pria yang Pernah Digosipkan dengan Mayangsari

Namanya adalah Nenek Huang, salah satu kebiasaannya adalah duduk santai sambil melamun di sebuah pohon besar di gerbang desa, tempat ia menetap. 

Ia kerap melihat orang-orang berjalan di depannya, pergi berlalu lalang. 

Saat itu perasaannya terbagi dua, suka tapi juga menyimpan rasa sedih. 

Kadang, tangisannya tak dapat ditahan. 

Asal tahu saja, nenek tua renta itu dulunya adalah perempuan desa yang cantik. 

Ia menikahi seorang pria idamannya dan kemudian dikaruniai dua orang anak. 

Celakanya, sang suami harus meninggalkannya karena terkena musibah, yaitu terkena batu saat sedang mendaki gunung.

Ia sangat sedih dengan kehilangan sang suami. 

Tapi, ia tak larut dalam duka dan berusaha berjuang untuk menghidupi dua orang anak kembarnya.

Baca Juga : Digerebek Polisi Bersama Seorang Pengusaha, Vanessa Angel Mengaku Dijebak dan Bantah Terlibat Prostitusi Online

Ia banting tulang mencari nafkah. 

Ia bahkan melakukan pekerjaan yang bahkan seharusnya dilakukan oleh seorang laki-laki. 

Lantas suatu hari, Nenek Huang merasa sangat lelah dan tidak mampu merawat anak-anaknya. 

Nenek Huang pun mengatakan, dia tidak mampu merawat mereka lagi. 

Perkataan Nenek Huang tersebut pun lantas menyakiti hati anak-anaknya.

Mereka menangis sepanjang malam dan memohon Nenek Huang agar mau menerima dan merawat mereka lagi. 

Namun Nenek Huang tetap teguh pada perkataannya dan mengusir anak-anaknya tersebut.

Beruntungnya, salah satu anaknya bernama Ah Jun diangkat oleh sebuah keluarga kaya yang tempat tinggalnya juga tak jauh dari daerah situ. 

Saat itu, Ah Jun yang masih berusia 3 tahun sangat sedih dan sakit hati dengan Nenek Huang.

Baca Juga : Dua Sejoli Tewas Tanpa Busana di Kamar Hotel dengan Luka Tembak dan Tubuh Berlumuran Darah

Lambat laun, Ah Jun pun tumbuh menjadi orang yang sukses.

Punya rumah besar dengan mobil sebagai alat transportasinya bekerja. 

Saking kayanya, ia selalu diiringi beberapa mobil setiap kali pulang ke rumah.

Namun sayang, kesuksesan Ah Jun tersebut tak pernah dirasakan oleh Nenek Huang.

Ia tidak pernah menengok nenek Huang di kampungnya.  

Penyebabnya, Ah Jun masih menyimpan dendam pada Nenek Huang.

 

Sesaat setelah ayahnya meninggal, Nenek Huang pernah memeluk sembari berkata  pada Ah Jun dan kakaknya bahwa mereka tidak akan pernah berpisah, apa pun yang terjadi.

Namun, janji Nenek Huang tersebut  langsung lenyap seketika ia meminta Ah Jung dan kakaknya meninggalkan rumah.

Suatu hari, Ah Jun pun mengunjungi Nenek Huang.

Bukan untuk menyapanya melainkan untuk mempermalukannya.

Bersama dengan kedua angkatnya, ia mendatangi rumah Nenek Huang. 

Saat tiba di rumah dan bertemu dengan sang nenek, ia bukannya merangkul dan menanyakan kabar, melainkan meminta Nenek Huang berlutut di depan mereka. 

Lalu Ia berkata kepada kedua orangtua angkatnya dengan suara lantang, ingin membalas semua kebaikan mereka setelah puluhan tahun merawatnya.

Ah Jun secara sengaja melakukan itu di depan Nenek Huang.

Sontak tingkah Ah Jung pun membuat orangtua angkatnya malu dan mereka berkata ia tidak seharusnya melakukan itu, karena nenek Huang adalah ibu kandungnya. 

Namun Ah Jun tetap tidak mau mendengarnya.

Baca Juga : Dua Sejoli Tewas Tanpa Busana di Kamar Hotel dengan Luka Tembak dan Tubuh Berlumuran Darah

Bahkan Ah Jun mengajak pula kakaknya yang sedang duduk bersama nenek Huang untuk ikut ke kota bersamanya.

"Kak, ayo kita pergi! Pergilah bersamaku ke kota untuk hidup dengan kenyamanan. Untuk apa kamu masih menjaga wanita tua yang tidak tahu diri itu? Apa kamu lupa, dia sudah mengusir kita?" ujar Ah Jun.

Seketika, kakak Ah Jun pun langsung menghampiri dan menamparnya. 

Ia mendekatkan Ah Jun dan mengangkat celana Nenek Huang.

Ternyata, tak ada kaki di sana.

Kakaknya pun menjelaskan alasan Nenek Huang mengusir mereka bukanlah karena keinginannya.

Tapi lantaran Nenek Huang tidak ingin melihat anak-anaknya menderita.

Kaki Nenek Huang patah saat ia bekerja keras untuk bisa bertahan hidup.

Seketika itu, Ah Jun pun langsung jatuh berlutut di atas tanah, meraba-raba celana nenek Huang yang kosong tak berkaki.

Ah Jun terlihat sedih melihat kondisi ibunya tersebut.

Suara Ah Jun pun bergema seketika saat menyebut kata “Ibu”.

BACA JUGA: Tampannya Dr.Ivan dari TNI AD Mirip Aktor Dari Korea Selatan, Ibu Hati-hati Naksir!

 Air matanya secara tidak sadar meleleh di pipinya.