Find Us On Social Media :

Robby Abbas Ungkap Kriteria Besar Kecil Tarif Artis Semalam, Pantas Muncikari Bisa Kantongi 70 Juta Per Hari!

By Shevinna Putti Anggraeni, Rabu, 9 Januari 2019 | 13:44 WIB

Robby Abbas bocorkan kriteria tarif artis dalam bisnis prostitusi online

GridPop.id - Mantan mucikari artis, Robby Abbas turut menjadi sorotan kembali di tengah ramai kasus prostitusi online yang menimpa Vanessa Angel dan Avriellia Shaqqila.

Sebelumnya, Robby Abbas pernah membuat heboh pemberitaan dengan praktik prostitusi online-nya.

Robby Abbas sudah hafal betul permainan para mucikari menghubungan artis dengan klien hingga daftar tarifnya.

Menurut Robby Abbas, praktik prostitusi online seperti yang menyeret Vanessa Angel tidak akan pernah mati.

Baca Juga : Heboh Siswi SMK Dibunuh di Bogor, Korban Disebut Sempat Berdiri dengan Pisau yang Masih Menancap

Robby Abbas juga menerangkan praktik prostitusi online ini juga tidak hanya karena ulah muncikari yang menghubungan sang artis dengan kliennya.

Tak sedikit artis yang meminta sendiri kepada Robby Abbas agar dicarikan lelaki hidung belang.

Robby Abbas pun menjalankan bisnis gelap ini selalu berdasarkan permintaan sang artis atau menawarkan list yang tertera kepada klien.

"Kalau usia, aku ngga pernah bertanya usia. Tapi, aku selalu bertanya ketika mereka minta 'Lo benar mau minta? Lo serius mau minta sama gue?' terus dia bilang 'Iya kak'.

Kalau udah gitu aku oke, mereka sungguhan minta ya aku oke dan ngga tanya-tanya lagi. Walaupun mereka usianya 18 tahun, 19 tahun atau 30-35 tahun," kata Robby Abbas dilansir dari Special Report TV One.

Robby Abbas mengatakan masih banyak aktivitas prostitusi terselubung yang tidak diketahui orang.

Berdasarkan pengalamannya, Robby Abbas pernah mematok tarif paling murah senilai Rp 50 juta hingga tak terhingga.

"Banyak prostitusi yang terselubung tapi tidak ada yang tahu, mungkin mereka main bersih. (Tarif yang pernah ditangani) Rp 50 juta sampai unlimited.

(Paling mahal) bertarif Rp 200 juta artis Indonesia dan kliennya pengusaha," katanya.

Baca Juga : Menyayat Hati, Sang Anak Ucapkan Pesan Terakhir kepada Ibunya Sebelum Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kamar Hotel

Tetapi, Robby Abbas menentukan tarif hingga ratusan juta bukan atas kemauannya sendiri yang menghubungkan antara artis dengan klien (pemesan).

Robby Abbas mengatakan artis-artis yang terlibat prostitusi online tersebut sudah menentukan sendiri tarifnya dalam semalam atau one short time.

Ia hanya menambahkan berapa persen dari tarif yang ditentukan sang artis untuk fee-nya sebagai muncikari dahulu.

"Saya ngga pernah mematok berapa persen untuk bayaran (saya). Saya hanya mark up dari harga mereka. Misalnya mereka patok harganya Rp 30-35 juta, saya mark up jadi Rp 50 juta. Jadi sisanya saya," ujarnya.

Selama menjadi muncikari artis, Robby Abbas mengaku bisa mengantongi hingga Rp 70 juta per hari dari satu artis.

Baca Juga : Sempat Dikabarkan Meninggal Dunia, Begini Kondisi Ustaz Arifin Ilham Kala di Jenguk Rekan-rekan Artis

Tentu nominal yang sangat fantastis dan menggiurkan karena tak perlu kerja keras berlebih guna berfoya-foya.

"(Fee terbesar yang pernah diperoleh dari prostitusi online) Rp 60-70 juta dalam sehari dari satu artis. (Artisnya mendapat) Rp 100-160 juta," ujarnya.

Sang artis menetukan tarifnya per malam dalam bisnis prostitusi online ini pun bukan sembarang mematok nominal.

Mereka bisa menetukan tarifnya dari rentan puluhan hingga ratusan juta berdasarkan tingkat kepopularitasannya.

Semakin populer namanya maka makin tinggi pula tarifnya per malam dalam bisnis protitusi online.

Baca Juga : Tak Benar Ustad Arifin Ilham Meninggal Dunia, Begini Kondisinya Sekarang

"(Tarif) biasanya berdasarkan kriteria nama. Karena, ada artis baru yang namanya lagi di cari orang atau sekuter atau artis pendatang baru. Nah, itu dia bisa bikin tarifnya sendiri (tergantung tingkat kepopulerannya)," jelas Robby Abbas.

Klien yang ingin memesan pun sudah paham dengan harga yang dipatok oleh sang artis per malam.

Mereka sudah menyadari tarif fantastis per malam itu ibarat membeli nama sang artis yang sudah populer.

"Mereka (artis) menentukan harganya sendiri, mereka (klien) seperti membeli nama, membeli prestige," tandasnya.