GridPop.id - Rianti, ibu asal Kalimantan Timur menceritakan kejadian malang yang menimpa anaknya kepada Hotman Paris.
Rianti tersebut datang bersama anaknya, Eza Saputro (6), yang dua matanya mengalami kebutaan seumur hidup.
Ibu tersebut pun menjelaskan awal sang anak bisa mengalami kebutaan yang diduga mengalami malapraktik di rumah sakit daerah Kutai Timur.
Baca Juga : Memilukan, Diduga Alami Malapraktik, Mata Seorang Anak 6 Tahun Buta Seumur Hidup
Selain itu, Rianti juga mengungkapkan tanggapan dokter yang menyayat perasaan ibu Eza tersebut.
Kisah memilukan itu diungkapkan Rianti melalui acara Hotman Paris Show edisi 24 Januari 2019.
Awalnya, Rianti mengemukaan terdapat selaput putih di mata sebelah kanan saat anak berusia delapan bulan.
Baca Juga : Pencarian Pesepakbola Emiliano Sala Dihentikan, Saudara Perempuannya Tak Terima: Tolong, Mereka Masih Hidup
Saat di bawa ke rumah sakit, dokter hanya mengatakan bahwa yang dialami mata anak hanya selaput putih saja sementara kornea terlihat jernih.
Awalnya dokter berencana untuk membersihkan selaput putih yang diduga katarak.
Namun sang dokter beralih untuk mengoperasi dan mengganti lensa mata kanan anak Rianti.
Baca Juga : Sering Cekcok Jadi Alasan Gading Marten dan Gisella Anastasia Bukan karena Orang Ketiga
Rianti sempat mengaku tidak memiliki biaya, namun dokter menyarankan untuk menggunakan lensa yang ada di gudang.
Saat itu, Rianti tak sempat melihat kondisi lensa tersebut.
"Awalnya pada delapan bulan ada selaput putih di mata kanan anak saya. Saya bawa ke dokter katanya 'ini cuma selaput putih, korneanya jernih'. Di bersihin aja kataraknya. Dia (juga) bilang untuk ganti lensa. Saya tidak punya untuk beli lensa, kata dokter 'nggak usah beli, ada di gudang'. Tapi saya nggak lihat sama sekali (kondisinya). Akhirnya operasi mata kanan," ucap Rianti sembari menahan air matanya seperti dikutip GridPop.id, Jumat (25/1/2019).
Baca Juga : Sering Cekcok Jadi Alasan Gading Marten dan Gisella Anastasia Bukan karena Orang Ketiga
Namun dua minggu kemudian, dokter mengungkapkan untuk mengoperasi mata kiri anak Rianti.
Dokter menjelaskan jika penyakit mata yang diderita sang anak ditakutkan bisa menular.
"Dua minggu kemudian kata dokter dioperasi lagi mata kiri. Saya sempat tanya 'kenapa, kan mata kiri nggak ada apa-apa'. Katanya (dokter) 'kan takut menular'. Saya nggak ngerti apa-apa kedokteran, yang saya tahu mata anak saya sehat aja. Mata kiri anak saya juga tanam lensa," jelasnya lagi.
Baca Juga : Blak-blakan! Deddy Corbuzier Ungkap Pendapatannya Hingga Pajak Tahunan Capai Lebih dari Rp 2 Miliar
Rianti sempat menyakini mata anaknya membaik.
Namun anak Rianti kembali mengalami pendarahan di mata kanan.
Rianti pun segera membawa ke rumah sakit kembali, namun tak disangka tanggapan dokter mengejutkan.
Ungkapan dokter yang mengoperasi sang anak pun membuat hati Rianti teriris-iris.
Baca Juga : Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla Bocorkan Scene Eksklusif Dilan 1991 di Film PSP : Gaya Mahasiswa
Dokter yang semestinya membesarkan hati pasien justru melontarkan kalimat yang tidak etis.
Hingga akhirnya sang dokter pun melakukan rujukan untuk anak Rianti ke rumah sakit di Samarinda.
"Seminggu sehabis mata kiri, (terjadi) pendarahan di mata kanan. Saya datang ke dokter, katanya 'saya takut lihat mata anak kamu, bisa-bisa ini meletus, pecah'. 'Loh dokter kok takut, kan dokter yang operasi'. Saya rujuk aja ke Samarinda katanya" imbuh Rianti.
Baca Juga : Kejam, Wanita Ini Mutilasi dan Bakar Ratusan Gadis Belia untuk Mendapatkan Darah Perawan Sebagai Tumbal
Sesampainya di rumah sakit rujukan, anak Rianti tidak mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pasalnya, dokter di rumah sakit Samarinda juga memberikan pernyataan yang menyakitkan.
Seperti sudah jatuh ketimpa tangga, Rianti kembali harus menghadapi kenyataan mengenai kondisi sang anak.
Dokter yang ia temui kembali mengungkapkan kalimat yang memilukan.
Baca Juga : Pria di Sulawesi Gagal Perkosa Gadis 16 Tahun Karena Digigit Semut di Semak-Semak
Rianti harus mendengar bahwa seolah sudah tidak ada harapan lagi untuk menyembuhkan kedua mata anaknya.
"Di sana (Samarinda) (anak saya) tidak di apa-apain. Ketemu dokter katanya 'walaupun di kasih 1 Miliyar, mata anakmu tidak bisa lebih bagus lagi'" ceritanya lagi.
Saat itu, Rianti juga baru mengetahui dari dokter rujukan bahwa rumah sakit sebelumnya rupanya belum memiliki alat-alat lengkap untuk tindakan medis.
Baca Juga : Kisah Malang Seorang Wanita Lumpuh Usai Membelai Kucing Liar saat Dirinya Berlibur di Portugal
Sementara dokter yang mengoperasi anak Rianti tidak memberikan komentar apa-apa.
"Dokter juga ngomong 'kenapa operasi di rumah sakit Kutai Timur? Di sana alat belum lengkap'. Terus dokter yang operasi (dari rumah sakit sebelumnya) tidak ada komentar sama sekali," tutur Rianti dengan air mata yang tumpah.
(*)