Find Us On Social Media :

Dulunya Cuma Petani Avokad, Sekarang Pria Ini Jadi Salah Satu Orang Paling Berbahaya di Dunia dan Kepalanya Dihargai Rp 141,5 Miliar!

By Agil Hari Santoso, Minggu, 17 Februari 2019 | 15:01 WIB

Dulunya Cuma Petani Alpokat, Pria Ini Sekarang Jadi Salah Satu Orang Paling Berbahaya di Dunia dan Kepalanya Dihargai Sebesar Rp 141,5 Miliar!

Gridpop.ID - Saat kita mengira-ngira siapa kelompok kriminal paling berbahaya saat ini, mungkin kita akan menjawab ISIS.

Anggapan itu salah.

Mengutip Mirror.co.uk, seorang pria bernama Nemesio Oseguera-Cervantes (52) tercatut sebagai salah satu pria paling berbahaya di dunia.

Baca Juga : Setahun Kisah Adelina Lisao, TKI Malaysia yang Dipaksa Tidur di Teras hingga Tewas, sang Ibu Masih Tuntut Keadilan

Bukan tanpa alasan mengapa pria ini dijuluki pria paling berbahaya.

Pria kelahiran Meksiko ini sudah menjadi incaran Satuan Anti Narkoba Amerika Serikat (DEA) karena dianggap telah mengontrol lajur perdagangan narkoba di dunia.

Ya, tak cuma di benua Amerika, kriminal yang dijuluki 'El Mencho' ini berhasil merambah benua Eropa, Australia, Afrika, hingga Asia, benua tempat Indonesia berada.

Baca Juga : Pria ini Terlibat Kasus Narkoba dan Mengaku sebagai Mantan Kekasih Syahrini, Begini Respon sang Princess!

El Mencho, disebut-sebut akan menggantikan mantan raja narkotik dunia, El Chapo, yang kini telah ditangkap kepolisian dan telah dijatuhi hukuman seumur hidup.

El Mencho, bahkan dianggap lebih menakutkan dari El Chapo karena metode kejahatannya yang kelewat kejam.

Mengutip Mirror.co.uk, El Mencho tega menculik anak kandungnya sendiri, cuma karena putranya memilih untuk menjadi musuh di bisnis narkoba.

Baca Juga : Unggah Foto Liburan di Meksiko, Bentuk Tubuh Maia Estianty Jadi Sorotan

Orang-orang suruhan El Mencho, berani terang-terangan membuang 35 mayat di jalanan Meksiko di jam-jam sibuk di pagi hari.

Bahkan, ia tega membunuh gadis berumur 10 tahun yang ia kira sebagai putri dari gembong musuh.

Berkaca dari kebengisannya itu, tak ada yang menyangka jika El Mencho dulu hanyalah seorang petani alpokat.

Baca Juga : Kisah Ted Bundy, Pembunuh Berantai Amerika Serikat yang Bunuh 36 Wanita Muda dengan Paras Tampannya

Pada umur 10 tahun, El Mencho harus berhenti sekolah agar bisa membantu orang tuanya bekerja sebagai petani alpokat.

Sempat 'lompat pagar' ke Amerika Serikat dan jadi penjual narkoba kelas teri, El Mencho kembali ke kampungnya setelah dideportasi.

Di kampungnya, Meksiko, El Mencho sempat 'tobat' dan sukses menjadi seorang polisi.

Baca Juga : Usai Divonis Kanker Darah, Ani Yudhoyono Akhirnya Buka Suara: Rasanya Seperti Terkena Palu Godam

Tak puas bekerja sebagai polisi, El Mencho malah kembali tergoda dengan hingar bingar dunia narkotika.

Dalam 10 tahun, El Mencho mampu berubah dari seorang polisi kampung hingga menjadi pria yang memimpin gembong narkoba paling ditakuti di dunia.

Menjadi seorang miliuner dari tindak kriminalnya, El Mencho mampu upah lebih dari 1000 tentara pribadi cuma untuk mengamankannya.

Baca Juga : Berstatus Istri Konglomerat, Nia Ramadhani Malu Akui Pernah Beli Baju Paling Murah Seharga Rp 75 Ribu

"El Mencho menjalankan bisnis kartel layaknya sebuah organisasi militer. Punya banyak senjata dan kelompoknya seakan-akan membuat tentara biasa ciut," ungkap seorang ahli narkotika, Daniel Solis, dikutip dari Mirror.

Ahli mengatakan, pengalaman El Mencho sebagai polisi, seperti memuluskan bisnis 'kriminal'-nya di Meksiko, bahkan dunia.

"Metodenya (El Mencho) dalam berbisnis lebih mirip seperti ISIS ketimbang sebuah kartel narkoba," imbuhnya.

Melihat cara kerja kartel El Mencho yang kejam, pemerintah Amerika Serikat telah memasang harga 10 juta dollar atau sekitar Rp 141,5 miliar bagi siapa saja yang bisa membantu menangkap El Mencho. (*)