Find Us On Social Media :

Penuh Haru, Ditelantarkan Ibunya saat Bayi, Pria Ini Sukses Jadi Tokoh Dunia

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Senin, 18 Februari 2019 | 13:52 WIB

Nik Gugger

GridPop.id - Seorang pun tidak ada yang tahu mengenai kehidupan manusia.

Seperti halnya hari yang terus berganti, kehidupan manusia juga mengalami perubahan yang jauh dari perkiraan.

Salah satunya dialami oleh seorang pria yang sempat ditinggalkan bahkan ditelantarkan ibunya saat masih kecil.

Namanya Nik Gugger, politisi Swiss berdarah India.

Baca Juga : Beredar Video Bersama Mantan Suami, Mulan Jameela Akrab dengan Istri Harry Nugraha

Dulu, ia hanyalah bocah kecil yang miskin dan terlantar di negara bagian Kerala.

Nik lahir pada pukul 01.20 dini hari pada 1 Mei 1970 di RS Lombard Memorial, di kota Udupi, Kerala, India.

Sungguh malang nasih Nik, sesaat setelah dilahirkan, sang ibu yang bernama Anasuya memutuskan untuk meninggalkannya.

"Berikan anak ini kepada keluarga yang akan merawatnya dengan baik," ujar Anasurya kepada DR ED Pflugfelder sebelum meninggalkan rumah sakit, menurut harian Manorama.

Baca Juga : Vlog Pertama Gading Marten Bersama Putrinya Disebut Menguras Air Mata, Gempi: Daddy, are You Okay?

Namun, di balik kisah menyedihkan tesebut, kehidupan Nik menyimpan cerita luar biasa yang merubah hidupnya.

Di saat yang hampir bersamaan, sepasang suami istri berkebangsaan Jerman, Fritz dan Elizabeth Gugger, datang ke RS Lombard Memorial untuk pengobatan malaria.

Saat itu, Fritz bekerjsa sebagai staf pengajar di Yayasan Pelatihan Teknik Nettur di kota Thalasseri.

Di rumah sakit tersebut, Fritz dan istrinya mendengar kisah bayi yang ditelantarkan ibunya.

Baca Juga : Gendong Cucu dengan Kain Jarik, Potret Iriana Jokowi dan Sedah Mirah Sukses Curi Perhatian

Tanpa banyak pertimbangan, Fritz dan istrinya kemudian memutuskan untuk membawa pulang si bayi.

Selama dua tahun, keluarga Guggers menunggu ibu kandung bayi ini untuk datang.

Meski sudah memasang iklan soal bayi ini di surat kabar, sang ibu kandung tak kunjung muncul.

Akhirnya bayi yang diberi nama Niklaus 'Nik' Samuel Gugger itu terus dipelihara hingga dewasa oleh pasangan Jerman tersebut.

Baca Juga : Punya Tampang Bak Aktor Korea, Intip Pesona Davin Kirana, Anak Bos Lion Air yang Jadi Caleg di Usia Muda, Berikut 6 Potretnya!

Nik hingga kini masih membawa potongan iklan koran yang dipasang ayah dan ibu angkatnya untuk mencari sang ibu kandung.

Tahun pertama Nik dihabiskan di kota Thalassery, India, tempat Fritz bekerja dalam sebuah proyek pembangunan.

Saat Nin berusia empat tahun, keluarga itu kemudian pindah ke Uetendorf, Swiss.

Di kota itu, ayahnya bekerja di pusat rehabilotasi untuk penyandang bisu dan tuli.

Baca Juga : Tak Ada Sesal Jadi Pengantin ISIS Saat Masih Umur 15 Tahun, Remaja Ini Kini Merengek Minta Pulang Saat Tahu ISIS Mulai Kalah

Oleh karena itu, tak heran Nik sudah banyak berhubungan dengan kelompok disabilitas sejak kecil.

Kemudian, Fritz mengelola sebuah panti jompo di kota yang sama sehingga Nik ikut tumbuh di lingkungan para orang lanjut usia.

Kedua pengalaman sosialnya itu ternyata bermanfaat bagi Nik di kemudian hari dan membuat dia dipercaya menjadi pemimpin Uetendorf.

Di sisi lain, Nik adalah seorang sarjana mesin yang menyelesaikan pendidikannya di Steffsburg.

Baca Juga : 10 Idol Kpop Cowok Terpopuler Bulan Februari, Member BTS Bikin Sejarah

Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di bidang psikolohi, manajemen, dan inovasi di kota Basel.

Tak hanya itu, dia juga masih melanjutkan studi doktor yang membuatnya sebagai profesional di bidang kepemudaan dan kerja sosial.

Pada tahun 1994, dia menikah dan sudah memiliki tiga anak.

Nik dan keluarganya kini tinggal di kota Winterthur.

Baca Juga : Rina Nose Bertunangan dengan Pria Bule, Paranormal Mbah Mijan: Mereka Memiliki Aura Merah Muda

Di Wulfingen, sebuah distrik di kota Winterthur, Nik menjadi anggota kelompok kerja untuk penempatan kerja bagi para pemuda.

Pada tahun 2003, dia ditugaskan Gereja Reformasi Protestan unutk membangun sebuah gereja pemuda di kota Winterthur.

Pada 2002, Nik terjun ke dunia politik dan fokusnya adalah pada isu-isu finansial dan keuangan.

Pada 2002-2004, dia menjadi anggota Dewa Kota Winterthur, dan sejak Mei 2008 dia dipercaya memimpin Partai Rakyat Evangelis Swiss (EPP).

Baca Juga : Heboh Video Kebohongan JurnalRisa, Paranormal Mbah Mijan Buka Suara

Pada 2014-2017, Nik menjadi anggota Dewa Kanton Zurich.

Dalam pemilihan Dewan Gubernur Kanton Zurich pada 12 April 2015, Nik bergabung dengan EPP sebagai kandidat.

Pada 2015 juga Nik mencalonkan diri sebagai kandidat anggota parlemen.

Dan, pada 27 November 201, dia terpilih menjadi anggota parlemen Swiss.

Baca Juga : Anang Histeris, Aurel dan Azriel Sempat Lihat Krisdayanti Kecanduan Narkoba

Setelah menjadi anggota parlemen, Nik banyak menekan perusahaan tekonologi agar membatasi penggunaan surat elektronik anonim.

Meski sudah mapan di Swiss, Nik tidak melupakan India.

Di kota Thalassery, Nik mengelola Yayasan Gundert yang fokus pada pendidikan modern untuk anak-anak India di semua kasta.

Nik juga menjadi salah satu pendiri dan anggota dewan perusahaan konsultan Herzkaftwek AG di Winterthur.

Perusahaan ini menawarkan pelatihan bagi para pengambil keputusan di perusahaan atau organisasi nir-laba.

Baca Juga : Peringatkan Keponakan Dewi Perssik 2 Bulan Lalu, Mbak You Buktikan Ramalannya tentang Meldi yang Kini Berstatus Tersangka

Tak berhenti di sana, Nik juga adalah seorang pengusaha pemilik merek minuman jahe Zingi yang terkenal di Swiss.

Di Winterthur dia juga memiliki sebuah restoran bernama Concordia. (*)