Find Us On Social Media :

Sempat Diduga Tewas, Seorang Korban Penembakan Bangun Saat Akan Dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit

By None, Jumat, 15 Maret 2019 | 18:05 WIB

Korban penembakan ditolong petugas

GridPop.id - Nasib baik dialami perempuan muda ini. 

Awalnya ia diyakini tewas ditembus peluru pelaku penembakan.

Namun dia tiba-tiba bangun ketika akan dibawa ke kamar jenazah di rumah sakit.

Carmen Andrea Mendez tergeletak tak bergerak selama sekitar satu jam setelah ditembak.

Para petugas forensik saat itu tengah mengumpulkan barang bukti di lokasi kejahatan.

Tiba-tiba warga yang merekam kejadian itu menangkap gerakan tangan Carmen.

Petugas, yang sudah memberi tanda di sekitar tubuh perempuan berusia 33 tahun itu, melihat gerakan itu dan langsung mendekatinya.

Baca Juga : Cerita Unik Perumahan Khusus Janda di Pasuruan, Penghuni Bisa Tinggal Gratis Asal Ikuti Syarat: Tidak Boleh Berduaan!

Kepala kesehatan di kota Cali, Kolombia, Nelson Sinisterra mengatakan, polisi sebelumnya telah menganggap Carmen meninggal dunia tetapi tidak memeriksa tanda-tanda vitalnya. Nelson mengatakan, Carmen langsung dilarikan ke RS Primitivo Iglesias dan kondisinya saat ini dikabarkan stabil.

"Sebutir peluru menyerempet dada kirinya dan dia tertembak di kaki," ujar Nelson.

"Dia sudah menjalani pemeriksaan dan sejauh ini kami tak menemukan luka serius," lanjut Nelson.

Kini polisi menunggu Carmen pulih sepenuhnya untuk dimintai keterangan untuk mengungkap pelaku penembakan.

Baca Juga : Mengerikan! Detik-detik Penembakan di Masjid Selandia Baru, Puluhan Korban Berjatuhan Bersimbah Darah

Sebelumnya kejadian yang hampir mirip menimpa pria Afrika Selatan bernama Msizi Mkhize.

Namun setelah ditemukan dalam kondisi hidup di ruang jenazah sebuah rumah sakit, Msizi akhirya benar-benar meninggal dunia beberapa jam kemudian.

Kisahnya berawal ketika Msizi ditabrak sebuah mobil ketika hendak pulang ke kediamannya di KwaMashu, Durban, Afrika Selatan.

Saat ditabrak mobil, Msizi tengah berjalan kaki bersama teman-temannya. Tim medis yang mencoba menolong menyatakan Msizi meninggal dunia di lokasi kecelakaan.

Jasad pria 28 tahun itu kemudian dibawa ke rumah jenazah Phoenix, Durban untuk disemayamkan.

Di pagi hari, keluarga Msizi datang untuk keperluan identifikasi dan membawa pulang jasad pria itu untuk dimakamkan.

Betapa terkejutnya mereka ketika petugas membuka lemari pendingin jenazah menemukan Msizi dalam kondisi masih hidup.

Baca Juga : 40 Tewas dalam Penembakan Horor di Masjid di Christchurch Selandia Baru, Pelaku Rekam Aksinya Lewat Live Streaming

Melihat kondisi itu kontan saja staf rumah jenazah langsung melarikan Msizi ke rumah sakit Mahatma Gandhi Memorial Hospital untuk menyelamatkan nyawa pria itu. Sayangnya, upaya medis gagal dan Msizi akhirnya benar-benar meninggal dunia lima jam setelah ditemukan hidup.

Kondisi itu tentu sangat memukul keluarganya dan meminta agar polisi melakukan investigasi untuk membongkar kesalahan di balik tragedi tersebut.

Baca Juga : 2 Minggu Jadi Pengantin Baru, Reino Barack Sudah Tiru Kebiasaan Manja Syahrini

"Saya tak bisa menceritakan perasaan saya tentang apa menimpa putra saya. Dia menghabiskan semalaman di dalam lemari pendingin kamar jenazah. Ada sesuatu yang salah," kata Peter, ayah Msizi.

Sedangkan adik perempuan Msizi, Hlobsile kepada harian setempat Daily News, ingin mengetahui staf medis yang menyatakan sang kakak sudah meninggal dunia.

"Kami ingin tahu siapa yang menyatakan dia sudah meninggal dunia. Apakah orang itu memiliki pengalaman dan kompeteni untuk menangani atau mengambil keputusan dalam situasi seperti itu?" kata dia.

Baca Juga : Luna Maya Bikin Heboh Panggung Indonesian Movie Actors Awards 2019: Gue Nggak Suka Ambil Pacar dan Suami Orang