Find Us On Social Media :

Sempat Kritis dengan Paru-Paru Bocor, Begini Kondisi Terakhir Zulfirmansyah WNI Korban Penembakan di Masjid Christchurch, Putranya Alami Trauma Berat

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Sabtu, 16 Maret 2019 | 08:26 WIB

Zulfirmansyah bersama putranya yang masih balita.

GridPop.ID - Dua korban yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) dikabarkan kondisinya mulai membaik.

Dua korban yang merupakan ayah dan anak tersebut sama-sama mendapatkan luka tembakan di tubuhnya.

Sang ayah yang tertembak di bagian dada sempat kritis kini sudah membaik sedangkan anaknya tertembak di bagian kaki mengalami trauma.

Baca Juga : Ditembaki di Masjid, Seorang Korban Panjat Pagar dan Gedor Pintu Tetangga untuk Menyelamatkan Diri

Sebelumnya, dunia kembali berduka atas penembakan massal di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019).

Dalam rekaman terlihat bagaimana pelaku menghabisi satu per satu jemaah yang berada di dalam masjid.

Video memperlihatkan seorang pria keluar dari mobil dan mengambil senjata yang diletakkan di kap belakang mobilnya.

Baca Juga : Sempat Diduga Tewas, Seorang Korban Penembakan Bangun Saat Akan Dibawa ke Kamar Jenazah Rumah Sakit

Kemudian dia melangkahkan kaki menyusuri jalan menuju ke sebuah masjid yang sedang ramai dipenuhi jemaah dan menembaki mereka.

Tanpa banyak gerakan, pelaku nampak santai berjalan ke halaman masjid.

Diiringi dengan musik ala perang, pelaku dengan santainya memberondong ratusan peluru ke jemaah di dalam masjid.

Orang-orang yang ada di dalam masjid lari berhamburan untuk menyelamatkan diri, namun banyak juga yang tewas tertembus peluru di lokasi.

Baca Juga : Mengerikan! Detik-detik Penembakan di Masjid Selandia Baru, Puluhan Korban Berjatuhan Bersimbah Darah

Para saksi mata mengatakan banyak orang tewas dalam penembakan massal di sebuah masjid di Kota Christchurch tersebut.

Sebagian korban telah dievakuasi untuk diberikan bantuan medis.

Empat tersangka terkait penembakan ini berhasil diamankan oleh pihak kepolisian setempat.

Melansir dari Couriermail.com via Gridhot.ID, Sabtu (16/3), pasca peristiwa penembakan tersebut, dikabarkan ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban aksi brutal penembakan di Masjid Selandia Baru.

Baca Juga : 6 Orang WNI Berada di Dalam Masjid yang Diberondong Tembakan, 3 Orang Selamat, 3 Lagi Belum Ditemukan

Enam warga negara Indonesia diketahui berada di dalam Masjid Al-Noor, Christchurch, Selandia Baru saat insiden penembakan terjadi.

Hal tersebut dinyatakan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi kepada wartawan di Indonesia melalui sejumlah media.

"Tiga warga negara Indonesia berhasil melarikan diri dan sudah bisa melakukan kontak," ujarnya.

Seperti yang dikutip dari ABC, Kedutaan Besar RI KBRI Wellington di Selandia Baru mengonfirmasi pernyataan Retno dan mengatakan pihaknya akan terbang ke Christchurch untuk berkoordinasi.

Baca Juga : 40 Tewas dalam Penembakan Horor di Masjid di Christchurch Selandia Baru, Pelaku Rekam Aksinya Lewat Live Streaming

KBRI Wellington juga mengimbau agar masyarakat Indonesia di kawasan Selandia Baru, Samoa, dan Kerajaan Tonga agar waspada dan aktif memanatau perkembangan pemberitaan media.

Pada saat ini tercatat ada sekitar 331 orang WNI yang tinggal di Christchurch dan 134 di antaranya adalah pelajar.

Pasca kejadian tersebut, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengonfirmasi, satu dari empat orang yang ditangkap terkait penembakan masjid Selandia Baru adalah warga negaranya.

Baca Juga : Romahurmuziy Ditangkap KPK, Begini Kisah Hidup dan Perjalanan Kariernya

ABC News melaporkan Jumat (15/3/2019), warga Australia itu diketahui adalah seorang pria berumur 28 tahun bernama Brenton Tarrant dan berasal dari Grafton.

Tarrant mengklaim sebagai teroris yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Dirinya sudah menyusun sebuah manifesto setebal 37 lembar yang menyatakan Tarrant memang sengaja datang ke Australia untuk melakukan penyerangan itu.

"Menuju masyarakat baru kita maju pantang mundur dan membicarakan krisis imigrasi massal," demikian salah satu petikan manifesto berjudul "The Great Replacement" itu.

Manifesto itu juga menuliskan bahwa serangan itu adalah balasan untuk para penyerang di Tanah Eropa dan mereka yang memperbudak jutaan warga Eropa.

Baca Juga : Cerita Unik Perumahan Khusus Janda di Pasuruan, Penghuni Bisa Tinggal Gratis Asal Ikuti Syarat: Tidak Boleh Berduaan!

"Kita harus memastikan eksistensi masyarakat kita dan masa depan anak-anak berkulit putih," demikian bunyi dari manifesto tersebut.

Morrison melanjutkan Australia bakal memberikan bantuan penyelidikan bagi otoritas Selandia Baru untuk mengungkap motif penembakan tersebut.

Sementara itu, dikutip dari Antaranews, dua korban teror penembakan di Masjid Al Noor Kota Christchurch Selandia Baru berasal dari Sumatera Barat yakni Zulfirmansyah dan anaknya berisial M yang masih berusia 2 tahun.

Baca Juga : Kisah Guru Hayati Aini yang Meninggal karena Kanker Payudara hingga Tinggalkan Warisan 300+ Video Tutorial di Channel YouTube-nya

Kakak kandung korban, Hendra di Padang, Jumat, berharap adik kandungnya dan anaknya dapat selamat setelah terjadi penembakan tersebut.

Zulfirmansyah sempat mengalami koma karena tubuhnya terkena peluru di beberapa bagian tubuhnya.

"Kami minta doa agar adik saya dapat selamat dari masa kritisnya,"katanya.

Sementara anak Zulfirmansyah, terkena tembakan di kakinya dan membuat kondisi kejiwaannya terguncang karena shock.

Ia mengaku mendapatkan info tersebut dari istri Zulfirmansyah sekitar pukul 13.00 WIB dan hal itu membuat dia dirinya terguncang.

Baca Juga : Tragis! Coba Melahirkan Sendiri Bermodalkan Tutorial YouTube, Ibu dan Bayi Ini Ditemukan Tewas

Ia mengatakan adiknya dan keluarga berpindah ke Selandia Baru sejak Januari 2019 karena ada pekerjaan di sana.

"Adik saya seorang seniman, sebelum pindah ke sana dia dan keluarga berdomisili di Yogyakarta," kata dia.

Masih melansir dari Antaranews, kondisi Zulfirmansyah dan anaknya M mulai membaik usai melalui masa kritis.

Baca Juga : Luar Biasa! Sudah Punya 8 Anak di Usia 30 Tahun, Ibu Muda Ini Tetap Semangat Berjualan Jamu Demi Menghidupi Keluarga

"Adik saya kondisinya sudah mulai stabil namun belum sadar, sementara anaknya kondisinya juga mulai membaik," kata dia di Padang, Jumat malam.

Ia mengatakan keduanya dalam perawatan medis di salah satu rumah sakit di daerah tersebut.

Selain itu adiknya telah melalui operasi pengangkatan peluru yang ada di tubuhnya.

Untuk detail jumlah peluru yang bersarang di tubuh korban, dirinya tidak mengetahui hal tersebut.

Baca Juga : Viral, Perampok Merasa Iba Kembalikan Uang Sembari Tersenyum Usai Melihat Saldo Rekening Korbannya

"Saya mendapat info, paru-parunya bocor karena peluru namun telah melalui masa kritis," kata dia.

Sedangkan kondisi anaknya juga mulai membaik maskipun kaki dan tangannya terkena tembakan. (*)